88 Negara Minta Bantuan Turki Dalam Penanganan Covid-19

Dirilis dari kementerian kesehatan Turki, sabtu (4/4/2020), 88 negara resmi meminta bantuan Turki dalam penanganan Covid-19

88 Negara  Minta Bantuan Turki Dalam Penanganan Covid-19
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (tengah) menerima plakat penghargaan dari Satuan Tugas Antar Pemerintah PBB tentang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dari Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus (kanan) dan Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca (kiri) ( Kayhan Özer - Anadolu Agency)

MONITORDAY.COM - Memberi tanpa pamrih, ikhlas dalam mengabdi dan cinta pada nilai kemanusiaan. Slogan ini pantas disematkan kepada Turki dan menjadi perbincangan hangat di daratan Eropa bahkan dunia saat ini karena paling terdepan membantu banyak negara dalam pencegahan penyebaran Virus Corona atau Covid-19. 

Negeri Ottoman ini juga menjadi sorotan karena kepeduliannya terhadap negara lain yang tidak diikuti dengan unsur keuntungan bisnis, politik dagang yang berkedok investasi.  

Sangat wajar dunia percaya kepada Turki, karena penanganan coronavirus di Turki termasuk salah satu yang terbaik di dunia.

Dirilis dari kementrian kesehatan Turki, sabtu (4/4/2020), bahwa  88 negara telah meminta bantuan ke Turki dalam penanganan Covid -19, termasuk Indonesia. 

Perang Semesta ala Turki

Pemerintah Turki pun menyanggupi permintaan tersebut. Saat ini, Pemerintah Turki terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencari solusi terbaik dengan perang semesta melawan Covid-19.

Dalam konferensi video, Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge membahas perkembangan terbaru tentang pandemi, dan juga menandatangani perjanjian kerja sama dua tahun.

Kluge berterima kasih kepada Turki karena telah membantu banyak negara, termasuk Italia dan Spanyol, ini adalah solidaritas Bangsa Turki yang luar biasa. 

Dalam cuitan Kluge di twitter,

"Diskusi yang menginspirasi dengan Menteri Kesehatan Turki @drfahrettinkoca tentang peran regional & global kerja sama @ WHO / Turki pada #Covid-19, penguatan jangka panjang #HealthSystems. Kami menandatangani Perjanjian Dua Tahunan 2020-2021 sejalan dengan #EPW #GPW #UnitedActionforBetterHealth," tulisnya.

Sejumlah Pejabat dari Italia dan Spanyol, dan pelapor Uni Eropa Turki Nacho Sanchez Amor berterima kasih kepada Turki dan rakyat Turki atas solidaritas mereka dalam memerangi COVID-19. Diketahui, Turki mengirim bantuan medis ke Italia dan Spanyol dan sejumlah negara-negara Eropa yang terkena dampak virus corona.

“Terima kasih, Pemerintah Turki dan rakyat Turki untuk pengiriman alat kesehatan anda  ke Spanyol. Semoga negara anda tidak mengalami kekejaman # Covid - 19 sampai tingkat yang sama yang dialami  negara kami. Kami tidak akan pernah melupakan solidaritas anda Bangsa Turki. ” warga spanyol, Amor yang memposting di twitter.

Turki juga mengirim pasokan alat medis termasuk masker, jas hazmat dan disinfektan ke Italia sebagai negara dengan angka kematian tertinggi di daratan Eropa.

“Bantuan hari ini sangat penting bagi kami . Kami berterima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Menteri Luar Negeri Çavuşoğlu dan semua orang Turki atas solidaritas ini, bantuan ini tidak akan pernah kami lupakan selamanya "kata Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio. Menteri Luar Negeri Spanyol Arancha Gonzalez Laya juga berterima kasih kepada Turki karena memberikan bantuan medis" tulis mereka di twitter.

Sampai sampai seorang anak usia 7 tahun bersama teman-temannya di Italia mengirim pesan khusus lewat sebuah video yang ditujukan kepada presiden Erdogan sebagai ucapan terima kasih mereka dan rasa haru mereka.

Ucapan terima kasih juga datang dari petinggi NATO, Organisasi Internasional Atlantik Utara untuk keamanan bersama. Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg juga memuji Turki atas solidaritas mereka untuk bangsa Eropa.

"#NATO solidaritas dalam aksi: Turki mengirim pesawat kargo dengan pasokan medis ke Italia & Spanyol hari ini untuk mendukung perjuangan bersama kita melawan # COVID19," kata Stoltenberg di Twitter.

"Bangga melihat Sekutu NATO saling mendukung satu sama lain melalui pusat bantuan bencana kami. # Lebih Kuat dalam kebersamaan," tambahnya.

Çavuşoğlu kembali menanggapi pesan dari rekan-rekannya, dengan cuitan "kami akan mendukung teman-teman di masa-masa sulit.

Mevlana Jalaluddin Rumi: "Ada harapan setelah keputusasaan dan ada cahaya setelah kegelapan"

Pesawat kargo militer A400M lepas landas dari bandara militer Etimesgut di ibu kota Ankara membawa masker, jas hazmat, kacamata dan desinfektan. Semua peralatan di atas kapal diproduksi di pabrik milik militer. Peti berisi persediaan alat medis dan bantuan lainnya membawa pesan bertuliskan: "Dengan cinta kepada orang-orang Spanyol dan Italia, dari Turki" dan kata-kata mistik sufi  Turki abad ke-13, Mevlana Jalaluddin Rumi: "Ada harapan setelah keputusasaan dan ada cahaya setelah kegelapan.

Setelah satu kapal logistik bantuan Turki ke Spanyol dan satu pesawat cargo logistik bantuan turki ke Italia diterima. Laporan yang diterima kemenkes Turki, 88 negara meminta bantuan ke Turki.

Turki satu satunya Negara Islam yang sedang dalam proses pembuatan vaksin covid - 19, juga satu satunya negara yang berada di level terendah dalam angka kematian akibat covid19 di dunia.

Para Ilmuan Turki saat ini sedang bekerja keras menghasilkan vaksin coronavirus terbaik, harapannya semakin cepat siap pakai dan siap disumbang ke seluruh dunia.

Perkembangan covid19 sendiri di dunia masih naik dan rawan. Terutama setelah Amerika Serikat menjadi sentral corona saat ini.

Rusia sudah mengirim bantuan ke AS, dan presiden Amerika Serikat pun sudah berkonsultasi dengan presiden Turki soal penanganan covid-19, karena angka kamatian di AS sangat tinggi.

Turki Bakal Alokasi Dana Soladiritas Lebih Besar Untuk Kemanusiaan

Erdogan kembali menegaskan, Turki berencana akan mengalokasikan dana lebih besar untuk bantuan dana solidaritas internasional kedepannya.

Sejumlah pengamat Internasional menyebutkan akan ada banyak perubahan di dunia ini pasca covid-19 ini nantinya, diantaranya perubahan tatanan ekonomi dunia, politik, dan hubungan internasional.

Bahkan, kejutan dari benua eropa pasca covid-19, akan ada negara negara yang meninggalkan Uni Eropa dan mencari mitra kerja baru yang bisa lebih dipercaya. 

Turki, salah satu negara yang akan semakin banyak berperan di pentas global pasca covid-19.

Publik menaruh harapan besar kepada Turki yang dipimpin oleh Racep Tayyeb Erdogan. jika demikian. Mungkinkah pusat dunia akan beralih dari Eropa dan Amerika Serikat ke Turki?. itu pasti dan tidak lama lagi.