6 Tantangan Ekonomi Berkelanjutan Indonesia Versi Arya Sinulingga

MONITORDAY.COM - Dalam mendorong ekonomi berkelanjutan Indonesia menghadapi tantangan. Staff Khusus III Menteri BUMN, Arya M. Sinulingga mengatakan setidaknya ada enam tantangan.
Demikian hal itu disampaikannya dalam diskusi daring Kopi Pahit MMG dengan tema "Transformasi BUMN", Rabu (1/12/2021).
Pertama, kekurangan skilled workers. Arya menyebutkan, jumlah tenaga kerja terdidik dan produktivitas tenaga kerja Indonesia masih rendah dibanding tenaga kerja regional.
Tantangan kedua, Arya mengatakan pembangunan yang pertumbuhan ekonomi belum merata.
Dikatakan dia, Indonesia masih dihadapkan pada pembangunan ekonomi yang belum merata dengan angka kemiskinan yang tinggi dan ditunjukkan dengan rasio GINI per Maret 2018 sebesar 0,389.
Tantangan ketiga pertumbuhan ekonomi yang stagnan. Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tertahan di angka 5% dalam empat tahun terakhir menunjukkan gejala inersia, suatu kondisi dimana prekonomian bergerak dengan kecepatan yang relatif konstan dan tidak memiliki daya dorong yang cukup untuk bergerak lebih cepat.
Tantangan keempat adalah ketidakpastian global. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi dan perdagangan dunia diperkirakan akan cenderung stagnan dengan tren melambat, harga komoditas internasional ekspor utama Indonesia diperkirakan juga akan cenderung menurun.
Kelima, revolusi industri 4.0 dan ekonomi digital. Arya mengatakan, hal tersebut merubah pola konsumsi terkait aktivitas bisnis dan jual beli online serta penyediaan lapangan kerja.
Tantangan terakhir, dampak covid-19 terhadap prekonomian. Dirinya menyampaikan, pandemi Covid-19 mengakibatkan pertumbuhan ekonomi menurun antara lain: konsumsi terganggu, investasi terhambat, dan ekspor-impor terkonsentrasi.