3 Prajurit TNI Gugur di Papua, DPP Permana Sampaikan Duka Cita Mendalam

MONITORDAY.COM - Dewan Pengurus Pusat Pergerakan Milenial Nusantara (DPP Permana) berduka atas gugurnya tiga prajurit dari Satuan Tugas (Satgas) Kodim Yonif Raider 408/Suhbrastha setelah baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Desa Tigilobak, Distrik Gome, Puncak, Papua.
"Kami keluarga besar Pergerakan Milenial Nusantara turut menyampaikan rasa duka dan kesedihan yang mendalam atas gugurnya tiga prajurit dari Satgas Kodim YR 408/Sbh. Kami percaya tugas mulia putra-putra terbaik bangsa itu didasari atas kecintaan yang tulus dalam menjaga kedaulatan Indonesia,” kata Ketua Umum DPP Permana, Khoirul Abidin yang akrab disapa Cak Abid, Kamis (27/1/2022).
Cak Abid juga mendukung penuh TNI untuk menumpas KKB yang telah mengganggu kedaulatan negara.
"Kami mendukung penuh langkah penumpasan KKB yang telah meresahkan warga sipil dan merongrong kedaulatan negara. Genealogi kelompok ini adalah teror, dan akan terus melakukannya. Tidak ada ruang dialog dengan kelompok seperti ini," papar Cak Abid.
Lebih lanjut Cak Abid mengatakan, TNI/Polri tidak perlu ragu untuk melakukan tindakan penanggulangan yang tuntas. “KKB adalah musuh negara dan rakyat. Sudah seharusnya ditumpas sampai ke akar-akarnya," tegas Cak Abid.
Diketahui sebelumnya, total prajurit gugur akibat serangan teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua bertambah jadi tiga orang. Satu prajurit lainnya dilaporkan kritis.
"Tiga personel Satgas Kodim YR 408/Sbh meninggal dunia dan satu personel dalam kondisi kritis," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga kepada wartawan di Jayapura, Kamis (27/1/2022).
Teroris KKB Papua menyerang pos TNI yang terletak di Bukit Tepuk Kampung Jenggernok, Distrik Gome, sekitar pukul 05.00 WIT Subuh tadi. Penyerangan tersebut terjadi saat aparat melakukan pergantian jaga.
"Saat dilaksanakan pergantian jaga, tiba-tiba Satgas Kodim YR 408/Sbh mendapatkan tembakan dari KSTP (kelompok separatis teroris Papua)," kata Aqsha.
Serangan tiba-tiba itu membuat kontak tembak tak terhindarkan. Prajurit Serda Rizal mengalami luka tembak di bagian pinggang dan Pratu Tuppal Baraza mengalami luka tembak di perut bagian bawah.
"Kemudian kedua prajurit TNI yang mengalami luka tembak dievakuasi menuju Puskesmas Ilaga menggunakan kendaraan," tambahnya.
Namun, saat tiba di puskesmas, Serda Rizal dan Pratu Tuppal Baraza dinyatakan meninggal dunia. Kembali ke lokasi serangan, kontak tembak terus terjadi.
Aqsha menyebut teroris kembali melakukan penyerangan ke pos TNI, sehingga mengakibatkan prajurit atas nama Pratu Rahman dan Pratu Saeful terkena tembakan. Keduanya juga dilarikan ke Puskesmas Ilaga. Korban Pratu Rahman dinyatakan meninggal dunia oleh dokter puskesmas.