12 Kecamatan di Kabupaten Bekasi Terendam Banjir

12 Kecamatan di Kabupaten Bekasi Terendam Banjir
Ilustrasi/ Dok. ANTARA

MONITORDAY.COM - Sebanyak 12 kecamatan di daerah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terendam banjir, hal itu disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang.

Demikian disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Bekasi Henri Lincoln di Cikarang, Senin (8/2/2021). 

Henri menjelaskan, banjir tersebut berketinggian air 30-150 centimeter. Selain banjir, bencana angin puting beliung juga menyapu permukiman warga di Desa Tamansari, Kecamatan Setu. 

Ia pun mengatakan 12 wilayah terdampak banjir itu adalah Cibitung, Tambun Utara, Tambun Selatan, Cikarang Utara, Cabangbungin, Pebayuran, Sukawangi, Sukakarya, Cikarang Timur, Sukatani, Babelan, dan Kecamatan Muaragembong.

"Untuk Muaragembong di Desa Pantai Harapan Jaya, dan khusus Kecamatan Setu bencana puting beliung," imbuhnya.

Meskipun demikian, pemerintah daerah bersama kepolisian dan TNI terus melakukan pemantauan guna penanganan warga terdampak banjir di beberapa lokasi.

"Sekitar 5.672 kepala keluarga yang terdampak sudah dalam penanganan petugas di lapangan dan air juga sudah mulai surut hari ini," sebutnya.

Selain itu, Henri mengatakan pihaknya mencatat sedikitnya ada 13.021 kepala keluarga yang menjadi korban banjir serta angin puting beliung yang menerjang Kecamatan Setu pada Minggu (7/2/2021).

"Untuk rumah yang terdampak puting beliung, yakni 38 rumah rusak berat dan 35 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan," sambungnya.

Disisi lain, banjir juga disebabkan meluapnya sejumlah sungai ke permukiman warga yang tinggal di bantaran sungai.

"Seperti luapan air yang berasal dari Sungai Ciherang, Cibeet dan Sungai Citarum," urainya.

Pemerintah daerah telah menyiagakan perahu karet untuk mengevakuasi warga terdampak banjir. Selain itu, relawan dibantu pihak kepolisian dan TNI juga menyalurkan bantuan logistik serta mendirikan posko banjir di beberapa tempat untuk penanganan langsung di lokasi banjir.

Oleh karena itu, Henri mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai cuaca ekstrim yang terjadi saat ini. Kondisi tersebut diperkirakan masih terus terjadi hingga beberapa bulan ke depan.