12 Juta UMKM Masuk Ekosistem Digital

12 Juta UMKM Masuk Ekosistem Digital
Foto: ANTARA

MONITORDAY.COM - Angka usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang hadir dalam ekosistem digital saat ini telah tumbuh pesat, mencapai lebih dari 19 persen populasi pelaku usaha atau setidaknya 12 juta UMKM.

Demikian dikatakan Menkop UKM Teten Masduki dalam acara Gerakan Indonesia Bersama UMKM yang dilakukan bersamaan proses pembukaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), di Convention Hall Trans Studio Bandung, Sabtu (3/4/2021).

“Transformasi digitalisasi UMKM akan terus kita dorong. Pemerintah beserta semua pemangku kepentingan akan terus berkolaborasi demi target 30 juta UKMM pada 2023. Diharapkan terdapat 500.000 UMKM produk artisan onboarding digital setiap bulan,” katanya.

Meski begitu, menurut Teten, tidak cukup hanya hadir semata, isu literasi digital, pengembangan kapasitas SDM, hingga peningkatan kapasitas produksi dan kualitas turut pula harus terus dikawal. 

Itulah sebabnya, kata Teten, ratusan rangkaian kegiatan BBI pada April 2021 tidak hanya akan fokus di aspek hilir pemasaran, namun juga akan mengulas total hingga ke hulu, aspek SDM dan proses bisnis.

Teten mengatakan dalam rangka mendukung Gernas BBI 2021, Kementerian Koperasi dan UKM mendapat tugas sebagai Movement Manager bermitra dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai Key Opinion Leader/Brand Ambassador Gernas BBI. Gernas BBI di Jabar digelar mulai April 2021 dengan tagline UKM Jabar Paten.

Pada kesempatan Gernas BBI April 2021, lebih dari 100 rangkaian kegiatan pada 100 venue akan menyemarakkan Gernas BBI di Jabar. Lebih dari 14.500 UMKM unggulan akan dijangkau dalam keseluruhan kegiatan, dan dengan potensi audiens lebih dari 21 juta orang.

Pada periode ini, Teten mengatakan Gernas BBI akan fokus pada produk-produk UMKM artisan. Yakni produk-produk yang sudah dikurasi menjadi produk unggulan, sehingga masyarakat bisa dengan bangga membeli produk UMKM lokal.

“Saya percaya, para UMKM artisan ini adalah ‘Local Champion’ kita, para pejuang ekonomi yang akan siap merajai level nasional bahkan kompetitif di level global,” katanya.

Teten Masduki mengatakan pandemi Covid-19 memaksa seluruh bangsa di dunia untuk berhenti sejenak seperti pit-stop layaknya di olahraga otomotif. 

Dalam masa ini, pemulihan kesehatan dan pemulihan ekonomi adalah prioritas utama, itu jelas. Namun ini juga merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mempersiapkan UMKM masa depan.

“Dalam kacamata saya UMKM masa depan Indonesia adalah pewirausaha yang terus mengeksplorasi khasanah tradisi dan nilai budaya dalam produknya namun dibalut dengan eksplorasi teknologi serta relevan pula dengan isu-isu kekinian. Wirausaha berbasis teknologi, wirausaha sosial menjadi salah satu representatif,” katanya.

Ia yakin dan percaya UMKM tetap layak menyandang peran sebagai pahlawan ekonomi bangsa. Resliensi, kualitas, serta kekhasan yang ditawarkan terus bertumbuh setiap hari.

Namun demikian sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak tetap krusial dalam mendampingi dan memastikan UMKM hadir sebagai juara dan kebanggaan bangsa Indonesia.

“Saatnya kita bersama bergerak. Bersama-sama untuk UMKM, bersama-sama untuk Indonesia. Indonesia Bersama UMKM,” kata teten Masduki.