1 Mei Makin Dekat, AS Diminta Tarik Pasukannya dari Afghanistan

1 Mei Makin Dekat, AS Diminta Tarik Pasukannya dari Afghanistan
Pensiunan Kolonel Christopher Kolenda berada di depan makam Pasukan AS yang gugur saat perang di Afghanistan (Foto: Istimewa)

MONITORDAY.COM - Beberapa pejabat Amerika Serikat (AS) dan banyak pakar khawatir jika pasukan internasional yang dipimpin AS pergi sebelum kesepakatan damai tercapai. 

Namun, kecurigaan AS menuai ragam tanggapan, mengingat kesepakatan telah dibuat bersama tim negosiator Taliban di Doha bahwa 1 mei menjadi batas waktu bagi 2500 tentara AS berada di Afghanistan.

Dilansir dari vox.com, Rabu (17/3/2021) bahwa Pensiunan Kolonel Angkatan Darat AS,  Chris Kolenda yang pernah memimpin pasukan di Afghanistan, menilai Joe Biden sebaiknya segera memulangkan pasukan dari negara itu. 

Kolenda yang sempat menjabat sebagai penasihat senior di pertahanan sipil AS dan jenderal bintang empat, percaya bahwa narasi tim negosiator Taliban akan jauh lebih kredibel.

Justru sebaliknya, jika AS tidak mematuhi kesepakatan itu, maka Taliban menjadikannya sebagai alasan untuk melakukan penyerangan yang lebih brutal. 

" Oleh karena itu, kami sebaiknya pergi, biarkan Afghanistan berdamai dengan dirinya sendiri dan tetangganya, jika Afghanistan tidak lagi menjadi ancaman teroris internasional dan tetap seperti itu, dan Afghanistan secara keseluruhan menjadi tempat yang lebih baik untuk hidup, maka saya akan mengatakan itu Amerika Serikat sudah mencapai kepentingannya di Afghanistan dan masa depan Afghanistan menjadi jauh lebih cerah," ungkap Kolenda. 

Sebelumnya, Presiden AS, Joe Biden sempat melontarkan pernyataan bahwa dirinya mengakui sulit memenuhi batas waktu  yang telah disepakati untuk menarik pasukan terakhir dari Afghanistan dan mengakhiri perang terpanjang Amerika.

Komentar Biden kepada ABC News adalah yang paling terbuka sampai saat ini tentang batas waktu yang ditetapkan dalam kesepakatan dengan Taliban di era mantan Presiden Donald Trump pada Februari 2020.