Usai 3 Warga Waruroyom Terkena DBD, Dinkes Cirebon Tanggap Cepat Lakukan Fogging

Usai 3 Warga Waruroyom Terkena DBD, Dinkes Cirebon Tanggap Cepat Lakukan Fogging
Usai 3 Warga Waruroyom Terkena DBD (Dok: Istimewa)

MONITORDAY.COM - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Sartono. SKM.,MPH mengatakan bahwa 3 warga di Desa Waruroyom Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon terkena Demam Berdarah Dengue (DBD) di musim pancaroba awal februari tahun 2022 ini.

Untuk itu, Pihaknya bakal melakukan fogging di Desa waruroyom pada Senin (14/2/2022).

" Kami mengidentifikasi ada 3 warga di Desa Waroroyom yang terkena DBD, namun 1 warga sudah dinyatakan sembuh usai menjalani perawatan di RS Mitra Plumbon Cirebon selama 7 hari. Sementara 2 warga lainnya yakni di Blok Gentong dan Blok Balong masih menjalani perawatan di RS tersebut. Untuk mencegah tersebarnya kasus DBD, Insha Allah, hari senin 14 Februari 2022 akan dilakukan fogging (pengasapan) di Desa Waroroyom," ujar Sartono kepada monitorday.com, Minggu (13/2/2022).

Menurut Sartono, sesuai arahan Bupati dan Kadis Dinkes untuk melaksanakan fogingisasi terhadap seluruh tempat, apakah itu di sekolah, kelas, dapur, ruang makan, perkantoran dan fasilitas pendukung jika terbukti tempat-tempat yang disebutkan tadi ditemukan adanya kasus DBD.

Sartono menjelaskan bahwa tindakan fogging dipercaya efektif sebagai salah satu upaya penanggulangan saat terjadi kasus kejadian luar biasa (KLB) atau wabah penyakit DBD di suatu daerah, yakni ketika populasi nyamuk dewasa sedang tinggi. Fogging dengan cepat menurunkan populasi nyamuk.

Bagi Sartono, pemahaman KLB juga perlu jadi perhatian Kuwu (Kepala Desa) dan Puskesmas setempat, jika warga telah melapor ke Desa, meskipun baru 1 kasus, itu sudah KLB. Maka perlu mendapatkan atense sesegera mungkin. Yang sangat tidak diharapkan, jik ada laporan dari warga ke Desa kemudian pihak desa tidak menindaklanjuti laporan tersebut ke puskesmas dengan alasan baru 1 kasus, maka hal itu tidak dibenarkan.

" Kami sudah sering mengingatkan, jika sudah ada laporan segera lapor agar kami tindak lanjuti. Jangan tunggu KLB, 1 laporan warga saja sudah KLB. Mosok harus banyak korban baru KLB. Ini jelas arahan Bupati seperti itu, prioritaskan kesehatan warga di masa pandemi ini. Ada laporan masuk ke desa, langsung di proses ke Puskesmas dan cepat koordinasi agar kami segera lakukan pencegahan sedini mungkin,"  terang Sartono.

Lebih lanjut, Sartono menyampaikan bahwa ketiga warga yang masih siswi SD, maka Dinkes bakal melakukan fogging di sekolah ketiga siswa itu. 

" Kabarnya dua warga blok gentomng sekolahnya di SDIS Al-Farabi tukmudal sumber,  satunya lagi di desa waruroyom," jelasnya.

Meski demikian, untuk memenuhi target, fogging harus dilakukan sesuai aturan. Fogging hanya dapat dilakukan setelah adanya koordinasi dengan pihak satuan kerja atau penghuni/pengguna gedung agar barang atau peralatan diamankan sebelum pengasapan untuk menghindari kerusakan.

Dan agar aman tambahnya, sebaiknya kegiatan ini dilakukan saat nyamuk Aedes aegypti beraktivitas, yaitu sekitar pukul 08.00-11.00 WIB dan pukul 14.00-17.00 WIB. Sayangnya, pemberantasan nyamuk dewasa yang dilakukan lewat fogging ini tidak cukup efektif dilakukan sebagai upaya pencegahan DBD secara keseluruhan. 

Karena nyamuk tetap menyisakan telur dan jentik atau larva.

Untuk menghindari resistensi nyamuk terhadap insektisida dan pencemaran udara, maka tindakan foging ini harus diikuti dengan upaya pencegahan penyakit DBD lainnya agar rantai penyebaran demam berdarah benar-benar terhenti. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan aktivitas 3M Plus.

Yaitu, Menguras dan Membersihkan tempat yang menjadi penampungan air, Menutup secara rapat tempat-tempat penampungan air tersebut agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

Kemudian Mendaur ulang atau memanfaatkan barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, Plus adalah berbagai bentuk kegiatan pencegahan lainnya, seperti menggunakan obat nyamuk, menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air, menggunakan kelambu saat tidur dan memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.