Trik Penulis Menentukan Ending Cerita

Trik Penulis Menentukan Ending Cerita
Menulis. (c) Google

LAKEYBANGET.COM Jika cerita adalah sebuah kado, maka sebuah ending atau akhiran dari cerita tersebut adalah bagian membungkusnya. Namun, bagi beberapa orang, menulis ending cerita bukanlah suatu hal yang mudah. Terkadang, kita harus menemukan waktu yang tepat untuk mengakhiri cerita tersebut. Ending terbagi menjadi dua, yaitu Happy Ending dan Unhappy Ending.

Banyak cerita, khususnya cerita anak-anak, yang memakai happy ending. Happy ending adalah akhiran cerita yang menyenangkan. Biasanya, dalam happy ending, sebagian besar atau semua tokoh cerita bergembira. Berbeda dengan happy ending, unhappy ending justru tidak menunjukkan kegembiraan di akhir cerita. Cerita tersebut bisa berakhir sedih, tragis, menegangkan, atau menyeramkan.

Namun, kamu bisa bermain dengan caramu sendiri dalam mengeksekusikan ending cerita tersebut. Terdapat dua macam cara penulisan ending yang dapat dipertimbangkan, yakni ending terbuka dan tertutup.

Dalam ending terbuka, kamu dapat mempersilakan para pembaca untuk menebak sendiri apa yang dirasakan para tokoh cerita di akhir. Ya, ending terbuka memang bebas untuk diiterpretasikan. Biasanya, tipe ending ini berakhiran gantung. Sementara, di ending tertutup, penulis sendiri yang benar-benar menentukan nasib dari para tokoh cerita. Suasana dalam ending tertutup digambarkan jelas sehingga tidak ada misinterpretasi.

Jadi, pilih mana; happy atau unhappy? Terbuka atau tertutup? Apapun pilihanmu, pastikan hal itu sesuai dengan gaya cerita tersebut. Kamu bahkan sudah bisa menentukan endingnya seperti apa sejak membuat outline cerita. Selamat berkarya.