Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Syariah, Indonesia Perlu Fokus Maksimalkan Potensi Domestik

MONITORDAY.COM - Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia belum mampu memaksimalkan potensi besar ekonomi syariah.
Hal ini bisa dilihat dari peringkat ekonomi syariah Indonesia yang tidak pernah menempati posisi pertama dari beberapa indikator yang ada.
"Di Global Islamic Economy, Indonesia di peringakat ke-4, kemudian Islamic Finance hanya di posisi ke 5," demikian dikatakan dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Naelati Tubastuvi, dalam acara tamu redaksi monitorday, Senin (1/3/2021).
Dia menyebutkan, pasar ekonomi syariah justru banyak dikembangkan oleh negara-negara dengan minoritas penduduk muslim, seperti Brazil dan Autralia.
Hal tersebut bisa dilihat dari indikator halal food, kedua negara itu masuk dalam peringkat sepuluh besar, sementara Indonesia dengan mayoritas penduduk muslim tidak masuk.
"Ini artinya mereka paham betul potensi pasar yang perlu dikembangkan," ujar Wakil Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Banyumas itu.
Naelati mengungkapkan, Indonesia masuk dengan peringkat baik, hanya di indikator muslim friendly travel dan di modest fashion, dan itu pun tidak di peringkat pertama, melainkan ketiga dan keempat.
Karena itu, kata dia, perlu strategi agar Indonesia bisa bersaing dengan negara lain di bidang ekonomi Syariah. Salah satunya dengan memaksimalkan pasar lokal dalam negeri.
"Indonesia sebenarnya jika fokus saja kembangkan pasar domestik, ini potensinya sangat besar, dan mungkin tidak akan habis, mengingat Indonesia merupakan pasar muslim terbesar di dunia," demikian kata Naelati Tubastuvi.