Tersingkir dari Liga Champions, MU Harusnya Bersyukur Guys
Tapi kalo menurut redaksi LakBan kayaknya MU perlu bersyukur deh tersingkir di Liga Champions. Karena eh karena ada beberapa alasan nih yang bisa buat skuat kota Manchester renungin.

LAKEYBANGET.COM - Manchester United mengalami pekan yang menyakitkan. Kubu Setan Merah kudu angkat koper dari Liga Champions lebih awal. Di Liga Inggris, di partai kekinian Carrick Cs takluk dari Bournemouth. Abis dah di-bully MU di mana-mana.
Tapi kalo menurut redaksi LakBan kayaknya MU perlu bersyukur deh tersingkir di Liga Champions. Karena eh karena ada beberapa alasan nih yang bisa buat skuat kota Manchester renungin.
Fokus Aja Deh ke Liga Inggris
Liga Inggris itu kompetisi yang paling padat, keras, sedunia. Liga lain lagi pere karena Natal dan Tahun Baru eh 22 pemain di Liga Inggris lagi bolak-balik ngejar bola. Banyaknya pertandingan bisa buat pemain-pemain cedera. Coba deh belum boxing day udah berapa banyak pemain MU yang masuk ruang perawatan.
Kirain Neo
Liga Europa Belum Pernah Juara Kan
MU boleh jumawa sebagai tim paling banyak juara di Liga Inggris. Liga Champions juga pernah 3 kali disabet tim yang punya markas di Old Trafford ini. Tapi, trofi Liga Europa belum pernah mampir nih di Manchester United. So, tertarik berburu gelar ini?
Mau kayak gini?
Ikutin Porto
The Blues sempat di-bully karena tanding di pagelaran yang katanya kasta kelas dua di Eropa. Tapi Chelsea ngamit gelar Liga Europa tahun 2013, lalu juara Liga Champions setahun sebelumnya (2012). Jangan follow Chelsea dulu deh, lagi kurang baik untuk ditiru hehe.. Nah kalau Porto boleh dicontoh. Tahun 2003 juara Piala UEFA , tahun berikutnya (2004) menjadi juara trofi kuping lebar. So, kumaha MU tertarik ngikutin jejak Porto?
Pendukung MU pasti baper ama gaya Mourinho yang ini.
Alex Ferguson Turun Gunung
Mungkin segala duka ini adalah blessing in disquise. Moyes gatot dan didepak belum setahun. Louis van Gaal ngotot ama filosofi, filosofi, filosofinya. Penguasaan bola dominan tapi nggak gol-golin itu ibaratnya kayak foreplay tapi nggak klimaks-klimaks. So, mungkin aja opa Ferguson turun gunung dan kembali melatih Setan Merah. Dibanding nonton dari bangku penonton atau bikin buku, mending hair dryer treatment lagi aja opa Ferguson.
Enak jamanku tho..