Tak Mampu Saingi Peran Manusia, Hotel  Di Jepang Tak Lagi Gunakan Robot Sebagai Pelayannya

Baru-baru ini, hotel Henn-na atau Strange Hotel 'memecat' 243 robot yang biasanya menangani berbagai pekerjaan harian mereka. masalah timbul saat sejumlah robot tidak dapat mengaplikasikan beberapa ide kreatif, Minggu (20/1/2019),

Tak Mampu Saingi Peran Manusia, Hotel  Di Jepang Tak Lagi Gunakan Robot Sebagai Pelayannya

LAKEYBANGET.COM - Baru-baru ini, hotel Henn-na atau Strange Hotel 'memecat' 243 robot yang biasanya menangani berbagai pekerjaan harian mereka. masalah timbul saat sejumlah robot tidak dapat mengaplikasikan beberapa ide kreatif, Minggu (20/1/2019),

Sejak mulai beroperasi pada tahun 2015, hotel ini menyedot perhatian publik karena 'mempekerjakan' ratusan robot.

Robot-robot ini awalnya dibuat sebagai suatu ciri khas hotel, sayangnya banyak diantara para robot ini 'belum siap' dengan tugas-tugas yang harus mereka kerjakan.

Beberapa di antara yang bermasalah adalah robot dinosaurus velociraptor yang bekerja sebagai resepsionis. Robot ini tidak dapat mengerjakan fotokopi paspor pengunjung asing, sehingga membuat karyawan hotel harus datang untuk memfotokopi paspor tersebut.

Selain robot velociraptor, robot lain yang bermasalah adalah robot bernama Churi yang bertugas sebagai pengubah suhu kamar dan asisten pribadi di setiap kamar pengunjung hotel. Ia dapat menjawab obrolan, tetapi tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan sederhana yang dilontarkan pengunjung, seperti di manakah letak area atraksi hiburan terdekat. Keadaan diperparah dengan kepercayaan diri Hotel Hen-na yang yang tidak melengkapi tiap kamar hotel dengan pesawat telepon.

Selain itu, Churi juga kerap membangunkan tamu hotel yang mendengkur. Churi menganggap kalau dengkuran tersebut adalah sebuah obrolan yang perlu dijawab.

Sebagai solusi masalah ini, pihak manajemen hotel menempatkan seorang staf hotel untuk menjawab kebutuhan para tamu.

Pada akhirnya, robot-robot yang berada di Hotel Henn-na ini hanya menjadi pajangan. Robot piano misalnya, hanya duduk di kursi tanpa memainkan tuts piano. Walaupun begitu, robot-robot pajangan ini tetap membuat hotel terlihat unik karena memberikan kesan retro-futuristik. 

Kedepannya, manajemen hotel berencana untuk tetap mengadaptasi kemampuan robot di hotelnya, tetapi, para robot itu akan diarahkan untuk mengerjakan sesuatu yang lebih bermanfaat, misalnya kunci pintu pengenal wajah. Hal ini menyebabkan unsur keunikannya berkurang, tetapi setidaknya robot tersebut akan lebih berguna.

Dengan adanya kabar ini, seharusnya para manusia tidak perlu terlalu khawatir dengan invasi pekerjaan karena munculnya robot pekerja.