Sudah Sepekan, 100.000 Demonstran Yellow Fest Prancis Masih Setia Minta Turunkan Harga BBM

Para pendemo masih mengeluhkan hal yang sama, yaitu kenaikan harga BBM serta kebijakan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap tidak mensejahterakan golongan menengah kebawah.

Sudah Sepekan, 100.000 Demonstran Yellow Fest Prancis Masih Setia Minta Turunkan Harga BBM
Source : BBC

MONITORDAY.COM - Demo “Yellow Fest” yang ada di Ibu Kota Perancis terus berlanjut hingga hari Sabtu, (24/11). Para pendemo masih mengeluhkan hal yang sama, yaitu kenaikan harga BBM serta kebijakan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap tidak mensejahterakan golongan menengah kebawah.

Lebih dari 100.000 demonstran bergabung dalam unjuk rasa ini.  Sambil mengenakan rompi kuning, gerakan Gilets Jaunes atau rompi kuning berteriak "Macron turun!" sambil menyanyikan lagu kebangsaan La Marseillaise, data yang dilansir dari BBC.com. 

Gerakan ini dimulai di media sosial bulan lalu dengan seruan untuk blokade jalan raya akibat kebijakan Macron.

Para pengunjuk rasa mengatakan mereka diperas selama bertahun-tahun dengan kenaikan pajak bahan bakar yang membuat harga-harga naik sejak awal 2000-an.

Kekacauan yang terjadi kemarin berlangsung di Champs-Elysees dan Place de la Concorde. Demonstran berbaris menuju Istana Elysee, kediaman resmi Macron. Hal tersebut mengundang aparat bertindak menggunakan gas air mata untuk membubarkan para demonstran.

Polisi anti huru-hara menghalangi jalan mereka. Namun, beberapa ratus orang menemukan jalan lewat samping dan mendekati Istana di sore harinya.

Lima ribu polisi dikerahkan untuk melawan aksi para demonstran. Polisi berjaga di sekitar Champs-Élysées untuk menghentikan demonstran mencapai bangunan-bangunan utama seperti kantor presiden dan majelis nasional.

Aksi demonstran yang anarkis mencoba menerobos barikade polisi. Mereka menyalakan api, merobohkan rambu-rambu jalan, merusak fasilitas umum, melemparkan batu ke polisi sambil meneriakkan slogan penyerangan terhadap Macron.

Kepolisian setempat mengatakan 19 orang terluka, termasuk empat orang petugas polisi dan 40 orang ditangkap.

Kekacauan masih berlanjut hingga malam hari dan menyisakan 8.000 demonstran yang masih setia berdemo di depan istana Presiden.