Sosial Media : Antara Manfaat dan Candu

Kamu harus kendalikan diri agar hidupmu lebih produktif. Gunakan Medsos secara Bijak.

Sosial Media : Antara Manfaat dan Candu
(c) technofaq.org

LAKBAN – Medsos sudah melekat dalam hidup banyak orang. Intensitas penggunaannya sangat tinggi. Berteman dan ngobrol dengan orang yang kita sukai bisa kita lakukan kapan saja kita mau. Memilih dan menghapus pertemanan dapat kita putuskan semau kita.

Posting aktivitas sehari-hari, berbagi foto dan video, curhat dan diskusi, serta berbagai aktivitas virtual menjadikan kita asyik sampai lupa waktu. Seakan wajib dan gak boleh terlupa, padahal yang sebenarnya wajib dilakukan di dunia nyata malah ketinggalan alias lalai. Tugas dan janji terbengkalai. Gegara media yang katanya menunjang kehidupan sosial malah bikin kita jadi asosial.   

Memang banyak manfaat medsos bagi yang bijak menggunakannya. Baik untuk kepentingan sosial maupun bisnis. Terhubung dengan kerabat dan teman lama yang berada di tempat yang jauh menjadi salah satu manfaat yang paling mengesankan dari medsos. Tukar fikiran, pengalaman, pendapat, dan link-link yang bermanfaat sesuai kebutuhan kita sangat besar manfaatnya. Pendek kata, medsos membuat kita jadi pintar dan well-informed.   

Yang harus kita waspadai adalah kecanduan medsos yang membuat kita kehilangan segala yang nyata. Banyak dari kita yang sebagian besar waktunya tenggelam dalam dunia virtual. Dalam sehari bisa 10 sampai 15 jam waktu yang tersita untuk menggunakan media sosial. Gak produktif banget ya?

Berikut ini ada beberapa catatan yang bisa kamu gunakan untuk mengendalikan penggunaan medsos dalam keseharianmu.

Pertama, Simple Life High Thinking. Hidup ini sederhana. Banyak hal yang bisa kita lakukan tanpa banyak pembahasan yang bertele-tele. Di medsos, hal kecil saja sering diperdebatkan hingga panjang lebar. Terkadang manfaatnya lebih kecil dibanding ekses negatifnya.   

Kedua, kekhusyukan ibadah. Kegilaan bermedsos seringkali membuat ibdahmu gak teratur. Saat beribadah, shalat misalnya, kamu jadi gak konsen karena pikiranmu lelah oleh hal-hal yang menyita perhatianmu. Yang teringat di kepala dan benak kita postingan dan obrolan di medsos. Bahkan kamu bisa ketawa sendiri karena teringat meme atau video lucu yang dikirim temanmu lewat medsos.

Ketiga, tidur cukup dan lebih berkualitas. Begadang gara-gara medsos membuat tidurmu kurang. Baik dari sisi lamanya maupun kualitasnya. Seringkali gadget menemani di kamar bahkan di kasur. Kebiasaan ini sangat tidak menguntungkan bagi tubuhmu yang berhak untuk istirahat baik secara fisik maupun psikis.   

Keempat, mendengar dan membantu orang lain. Di dunia virtual kamu mungkin sangat responsif dalam merespon keluhan orang. Namun tidak demikian dengan di dunia nyata. Orang tua atau teman minta tolong juga gak didengerin, apalagi kalau telinga disumpal earphone. Beberapa orang di komunitas warga dunia maya sering mengingatkan agar kita memeinta bantuan orang di sekeliling kita sebelum memposting pesan untuk minta bantuan saat ada keadaan darurat.   

Kelima, konsentrasi dalam pekerjaan. Bekerja sambil memegang gadget relatif akan mengurangi konsentrasi saat kamu bekerja. DI beberapa jenis pekerjaan kamu mungkin tidak boleh sama sekali membawa gawai karena sangat berbahaya bila itu akan membuat kamu lalai. Atasan atau teman di tempat kerja bisa marah kalau kamu asyik bermedsos saat rapat atau briefing.

<div style="position:relative;height:0;padding-bottom:56.25%"><iframe src="https://www.youtube.com/embed/W_z4KrfIk5Q?ecver=2" style="position:absolute;width:100%;height:100%;left:0" width="640" height="360" frameborder="0" allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen></iframe></div>