Soal Rotasi dan Mutasi, Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Cirebon Sesali Sikap Childish Pejabat

MONITORDAY.COM - Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Cirebon Yanyan Hendriyana Fadlullah S.Kep menyesali adanya sikap kekanak-kanakan (childish) yang dipertontonkan oleh pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon.
Menurut Yanyan, sikap childish itu diketahui dari video Asisten Daerah (Asda) Bidang Pemerintahan dan Kesra pada Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon, H Asdullah Anwar yang marah-marah soal mutasi.
Apalagi, Asdullah sempat menyebutkan nama yang diusung dirinya tidak diakomodir.
"Mudah mudahan ini tidak menjadi contoh negatif untuk para ASN lainnya di cirebon," ungkap Yanyan kepada monitorday.com, Sabtu (8/1/2022).
Yanyan mengatakan dukungannya terhadap kebijakan Bupati Imron Rosyid dalam menerapkan uji kompetensi dan proses open bidding secara terbuka dalam proses mutasi dan promosi.
Dan hal tersebut selayaknya diberikan apresiasi sebagai upaya untuk mewujudkan good governance dan keterbukaan pada publik.
Ia juga mengaku heran dan miris melihat tingkah Asdullah yang over reaktif dengan keputusan rotasi, seolah jabatan itu miliknya.
" Sangat disayangkan, Asdullah kan sekda dan masih menjabat. Pertanyaannya? kenapa dia over reactive seperti itu. Jabatan itu adalah hasil dari uji kompetensi, bukan lagi zaman dulu yang serba pengkondisian ini itu. Sudhlah, kita sudah di 2022, tinggalkan kebiasaan lama yang buruk. Jadikan konstitusi sebagai panglima, uji kompetensi itu ukurannya, kapasitas sebagai jadi main indicator bukan faktor personal approach," ungkap Yanyan.
Bagi Yanyan, mutasi dan rotasi merupakan fenomena yang biasa terjadi di sebuah organisasi pemerintahan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi, mengembangkan motivasi, meningkatkan pengetahuan dan pengalaman kerja, mutu proses pekerjaan dan produktifitas serta efisiensi organisasi.
Yayan juga memaparkan, mutasi bisa bermakna dua yakni promosi dan demosi. Promosi adalah bentuk apresiasi kalau seseorang memiliki kinerja di atas standar organisasi dan berperilaku sangat baik yang diwujudkan dalam bentuk kenaikkan karir.
Dengan demikian mereka yang mendapat promosi akan memperoleh tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang lebih besar.
Sementara demosi merupakan tindakan penalti dalam bentuk penurunan pangkat atau dengan pangkat tetap tetapi sebagian tunjangan tidak diberikan.
Hal ini dilakukan pimpinan kalau seseorang yang walaupun sudah mengikuti pelatihan dan pembinaan persoanal namun tetap saja bekerja dengan kinerja jauh di bawah standar organisasi dan berkelakukan tidak baik.
Sedangkan rotasi akan dapat menimbulkan kecemasan kalau perpindahan tempat pekerjaan tidak dijelaskan alasannya dan membuat yang bersangkutan bekerja dengan tidak nyaman. Juga rotasi bisa percuma saja kalau tidak ada efek pengembangan mutu SDM dan karir dari pegawai yang bersangkutan.
Oleh karena itu, Yanyan berharap para pejabat di Pemda Kabupaten Cirebon mempunyai kapasitas yang seimbang secara intelektual dan emosional, bahkan sudah seharusnya para pejabat melengkapi kapasitas dirinya secara spirutual.