SMK Punya Cerita, Lulusan SMK Buat Bangsa Indonesia

SMK Punya Cerita, begitulah kira-kira merespon salah satu lembaga pendidikan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang kini tidak kalah diminati oleh banyak siswa dan orang tua untuk menyekolahkan anak anaknya. 

SMK Punya Cerita, Lulusan SMK Buat Bangsa Indonesia
Ilustrasi foto/Net

LAKEYBANGET.COM - SMK Punya Cerita, begitu kira-kira kesan pertama kita ketika merespon salah satu lembaga pendidikan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang kini tidak kalah diminati oleh banyak siswa dan orangtua untuk menyekolahkan anak anaknya. 

Bagaimana tidak, SMK di buat dengan salah satu tujuannya adalah untuk melahirkan generasi bangsa yang terampil dan profesional di suatu bidang industri tertentu. Sederhananya mereka yang disekolahkan di SMK akan betul-betul dilatih untuk memiliki keahlian sehingga nantinya mereka siap untuk terjun langsung ke dunia kerja. 

Sudah puluhan tahun, SMK berjalan dengan segala macam aral terjalnya, dulu mungkin SMK tidak semenarik dan sebergengsi saat ini, dulu bahkan orang lebih prefer untuk menyekolahkan anaknya di lembaga lain, karena SMK mungkin masih terbilang baru, sehingga dianggap belum teruji. Tapi itu semua masa lalu.

Kini siswa siswa lulusan SMK bisa berbangga dengan segala macam pencapaiannya dari waktu ke waktu. 

Kita akui, perkembangan SMK dari tahun ke tahun sangatlah positif. Jumlah siswanya selalu bertambah secara signifikan, membuktikan bahwa eksistensi SMK pun sekarang makin diperhitungkan. Banyak masyarakat kita yang mulai menaruh kepercayaan besar untuk menyekolahkan anaknya ke SMK.

Kita sama-sama dapat melihat dan menyaksikan beberapa terobosan, prestasi, yang Sampai saat ini telah banyak di raih oleh Siswa siswa SMK. Siswa SMK memang benar benar bisa, dan memiliki lulusan yang berkualitas dan dibutuhkan oleh banyak perusahaan. Maka tidak salah SMK mengambil slogan, "SMK BISA". Dan memang nyatanya siswa SMK bisa.

SMK di Solo mungkin menjadi satu contoh diantara banyak SMK yang juga memiliki karya, dan magnum opusnya masing-masing sehingga mereka mampu bersaing di dunia profesional.

Terlebih saat ini, dengan didukung berkembangnya industri teknologi informasi, lulusan SMK jadi semakin dicari oleh banyak perusahaan. Anda pasti tidak menyangka, bahwa sebagian produsen lokal laptop di Indonesia saat ini, dirancang dan atau dirakit oleh anak-anak SMK. Seperti misalnya perusahaan lokal laptop Zyrex, Mugen dan Axioo. 

Tidak hanya itu, Sekolah SMK yang memang dibuat dengan beragam jurusan ini ternyata memiliki keberhasilan lain dalam bidang lain. SMK bidang pariwisata di Padang misalnya, mereka berhasil mengelola hotel sendiri miliknya. Begitupun SMK di Kepri, Surabaya, dan beberapa kota lainnya. Mereka sukses membangun dan lalu mengelola hotel dengan kualitas bintang hotel yang bermacam-macam

Namanya Edotel, atau education hotel. Sesuai dengan namanya, hotel ini menjadi tempat praktik langsung para siswa di SMK. Selain juga tentu mendapatkan keuntungan lumayan besar dari hotelnya itu.

Hebat bukan? Masih sekolah saja sudah bisa menghasilkan. 

Dapat Perhatian Dari Presiden Jokowi 

Lulusan SMK, rupanya mendapat apresiasi dan perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo. Bahkan secara khusus Presiden mengintruksikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk merevitalisasi SMK. Nantinya jurusan jurusan SMK akan dikaji ulang, dan disesuaikan kembali dengan jurusan baru yang lebih dibutuhkan sesuai dengan perkembangan zaman, seperti berita yang kini mencuat, yaitu seperti jurusan Youtube, dan media komunikasi lainnya. 

Bentuk keseriusan Presiden Joko Widodo itu, tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing SDM Indonesia. 

Presiden, mengamanatkan Mendikbud bersinergi antar kementerian dan lembaga agar mampu menjawab tantangan bonus demografi dan daya saing di pasar internasional.

Gampangnya, presiden Jokowi memberikan tugas khusus kepada Mendikbud untuk, Pertama, Membuat peta jalan pengembangan SMK, kedua, menyempurnakan dan menyelelaraskan kurikulum SMK dengan kompetensi sesuai pengguna lulusan, ketiga, meningkatkan jumlah dan kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK, Keempat, Meningkatkan kerja sama dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha/industri, kelima, Meningkatkan akses sertifikasi lulusan SMK dan akreditasi SMK, keenam, Membentuk kelompok kerja pengembangan SMK.

Saking perhatiannya Presiden Jokowi dengan SMK, nyatanya bukan hanya Mendikbud yang ditugaskan, bahkan hampir semua kementerian lain pun demikian, diminta oleh Presiden untuk turut berpartisipasi untuk kemajuan SMK, seperti Menristek Dikti, Menteri Perindustrian, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, Menteri ESDM, Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan bahkan Kepala Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Bahkan, secara khusus Presiden menugaskan kepada para Gubernur untuk Memberikan kemudahan pada masyarakat untuk mendapatkan pelayanan pendidikan SMK yang bermutu sesuai dengan potensi wilayah masing-masing kemudian juga  Menyediakan pendidik, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana SMK yang memadai dan berkualitas dan Melakukan penataan kelembagaan SMK yang meliputi program kejuruan yang dibuka dan lokasi SMK. Terakhir, Gubernur diminta mengembangkan SMK unggulan sesuai dengan potensi wilayah masing-masing.

Tentu saja mengundang pertanyaan, mengapa Presiden se-masif itu Memberikan perhatian penuhnya terhadap Lembaga Pendidikan SMK ? Selain karena kebutuhan akan kompetensi dan bidang keahlian yang sesuai dengan kebutuhan saat ini, juga untuk menjawab berita soal SMK menjadi penyumbang Terbesar tingkat pengangguran bahkan melampaui lulusan SMA. Bahkan Secara nasional, didapatkan data yang mengejutkan bahwa jumlah pencari kerja (penganggur) lulusan SMK hingga Februari 2016 mencapai 1.348.327 orang.

Oleh Karenanya, kita dapat memahami bagaimana keseriusan presiden Jokowi untuk merevitalisasi SMK di semua aspek,sebagai upaya merealisasi  salah satu  agenda penting Nawacita. Yaitu: meningkatkan produktivitas, kemandirian, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Maka, peran pendidikan vokasi musti terus diperkuat, sebagai langkah strategis untuk meningkatan produktivitas dan daya saing bangsa.