SMA Pradita Dirgantara Lakukan Virtual Kick-Off Program Educate Global

SMA Pradita Dirgantara Lakukan Virtual Kick-Off Program Educate Global
Nanny Hadi Tjahjanto selaku Ketua Umum Yasarini,  juga istri dari Panglima TNI, Marsekal TNI Dr. Hadi Tjahjanto (Foto: Humas SMA Pradita Dirgantara)

MONITORDAY.COM - Ketua Umum Yasarini, Nanny Hadi Tjahjanto menyampaikan  apresiasi kepada SMA Pradita Dirgantara yang telah melakukan virtual kick-off Program Educate Global sebagai bagian dari program kemitraan dengan Northern Illinois University (NIU) via zoom, Jum'at (5/3/2021) waktu Amerika Serikat. 

"Semoga program Educate Global Indonesia dapat segera diselenggarakan secara offline di SMA Pradita Dirgantara," kata Nanny Hadi Tjahjanto yang merupakan istri dari Panglima TNI, Marsekal TNI Dr. Hadi Tjahjanto. 

Program tersebut diprakarsai oleh NIU, KBRI AS, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di jenjang menengah.

Virtual Kick off diluncurkan di hadapan Dr. Popy Rufaidah, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia, Dr. Eric Jones selaku Plt. Direktur Center for Southeast Asian Studies, Northern Illinois University, Prof. Laurie Elish-Piper, Dekan, College of Education, Northern Illinois University, Dr. James Cohen, sebagai Associate Professor ESL Bilingual Ecucation, para guru NIU, para guru dan siswa SMA Pradita Dirgantara.

Sementara itu, Wakil Ketua Yayasan Yasarini, Inong Prasetyo dalam kata sambutannya menyampaikan kebanggaan dan kehormatannya atas antusiasme NIU menerima program tersebut. 

Ia berharap sekolah tersebut menjadi ikon Pendidikan Menengah di Indonesia yang memiliki visi menjadi sekolah menengah berasrama kelas dunia yang bereputasi dan tetap menjunjung tinggi jati diri bangsa serta norma dan nilai budaya yang dimilikinya.

“Kami berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang bercita-cita menjadi pemimpin masa depan bangsa dan dunia. Untuk mencapai visi kami menjadi sekolah yang diakui secara internasional, tidak dapat dipungkiri bahwa kami perlu memiliki kemitraan yang kuat dengan institusi di luar negeri. Kami sangat senang dapat bermitra dengan Northern Illinois University melalui Educate Global Indonesia," ungkap  Inong.

Program ini, kata Inong, memberikan kesempatan besar bagi siswa dan juga guru untuk terlibat dalam komunitas internasional yang luar biasa sehingga mereka dapat belajar bahasa Inggris dari penutur asli. 

Selain itu, mereka mampu memiliki pengalaman langsung berinteraksi dengan orang asing yang budaya dan latar belakangnya berbeda.

Program ini juga memungkinkan siswa dan guru  untuk menggali lebih dalam pemahaman lintas budaya, sehingga akan memberikan mereka kesempatan untuk melatih kompetensi global mereka yang dalam teori dan pada taraf tertentu dalam praktiknya, mereka telah belajar dan berprestasi di sekolah. 

Dr. Popy Rufaidah, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC mengucapkan terima kasih kepada Nanny Hadi Tjahjanto selaku Ketua Yayasan Ardhya Garini yang telah memberikan semangat yang luar biasa terhadap program ini. 

Ia juga berterima kasih kepada Prof. Eric, seorang Amerika yang mencintai Indonesia.
 
Kabar baik lainnya disampaikan oleh Dr. Popy, ia menyampaikan bahwa SMA Pradita Dirgantara merupakan satu-satunya sekolah yang mendapat kesempatan untuk pertama kali menjalankan program bersama dengan NIU.

Dr. Popy dalam pemaparannya menyampaikan bahwa minat masyarakat Indonesia untuk melanjutkan studi di Amerika masih berada pada posisi ke-19. 

Salah satu tugasnya antara lain berupaya meningkatkan minat masyarakat Indonesia untuk melanjutkan studi ke Amerika.

Di bidang budaya, dinas memiliki berbagai program seperti Angklung Bersekolah, pemberian beasiswa melalui LPDP dan masih banyak lagi. Selain itu, Dr. Popy menjelaskan bahwa di Amerika terdapat sesuatu yang baru yaitu “Space Forces”.

Ia berharap “Space Forces '' dapat menginspirasi pembelajaran di SMA Pradita Dirgantara.
 
 “SMA Pradita Dirgantara berada di bawah naungan TNI AU, mungkin ini bisa dimasukkan dalam kurikulum yang ada di SMA Pradita Dirgantara karena ada program di NASA yang bisa kita lihat setiap hari.”, Ujar Dr.Popy

Sementara itu, Eric Jones, Dr. Laurie Elish-Piper, dan juga Dr. James Cohen menyampaikan rasa hormat dan bangga dapat bekerjasama dengan rekan-rekan yang hebat di Indonesia, salah satunya adalah SMA Pradita Dirgantara. 

Acara kemudian dilanjutkan dengan membagi ruang zoom menjadi beberapa kelas. Di salah satu kelas, para siswa diminta untuk memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris.