Seni Perang ala Sun Tzu
Naskah strategi perang yang diadopsi dalam memenangkan bisnis bahkan pertandingan olahraga

LAKBAN- Naskah yang melegenda ini ditemukan secara tak sengaja. Naskah ini kemudian melegenda menjadi salah satu rujukan dalam pengembangan pemikiran strategis. Tidak hanya dalam perang. Untuk memenangkan persaingan bisnis pun, Seni Perang ala Sun Tzu banyak dijadikan referensi.
Pokok-pokok pemikiran yang digagas Sun Tzu bahkan dikembangkan dalam teori-teori kepemimpinan. Juga dalam pengembangan kepribadian khususnya motivasi untuk menjadi individu yang kuat sekaligus mampu menghadapi tantangan global. Mark McNeilly dalam Sun Tzu and The Art Modern Warfare menulis bahwa interpretasi modern dari Sun dan peran pentingya sepanjang sejarah Cina sangat penting dalam memahami dorongan China untuk menjadi negara adidaya di abad kedua puluh satu.
Sun Tzu berasal dari Tiongkok. Tak dapat disangkal Negeri Tirai Bambu ini sekarang menjadi kekuatan utama dunia. Dan peran strategis negeri itu banyak dipengaruhi oleh filosofi dan gagasan para leluhurnya yang diakui dunia. Para sarjana Cina modern secara eksplisit mengandalkan pelajaran strategis sejarah dan The Art of War dalam mengembangkan teori mereka, (Para sarjana) melihat hubungan langsung antara perjuangan modern mereka dan orang-orang Cina pada masa Sun Tzu.
The Art of War tak lepas dari filosofi Taoisme. Ajaran Timur yang tak selamanya mudah difahami oleh para sarjana dan ahli strategi Barat. Terlepas dari perdebatan apakah Taoisme itu ajaran agama atau bukan, pengaruhnya sangat kuat dalam kehidupan masa lalu sampai dunia modern saat ini. Diantara butir pemikiran dalam Naskah ini adalah bahwa Seni perang sangat penting bagi negara.Ini menyangkut masalah hidup dan mati, satu jalan (tao) menuju keselamatan atau kehancuran.
Sun Tzu juga sangat dikenal dengan nasehat populernya. Kenalilah musuhmu, kenalilah diri sendiri, maka kau bisa berjuang dalam 100 pertempuran tanpa risiko kalah. Kenali Bumi, Kenali Langit, dan kemenanganmu akan menjadi lengkap. Maknanya, kamu harus mengenal diri sendiri untuk potensi,mengetahui kelemahan serta kelebihan diri agar tahu apa yang harus dilakukan.
Butir pemikiran penring lainnya adalah bahwa sang jenderal adalah pelindung negara.Ketika sang pelindung utuh,tentu negaranya kuat.Kalau sang pelindung cacat,tentu negaranya lemah. Artinya seorang pemimpin itu adalah segalanya, harus kuat dan mencerminkan bawahannya. Seorang pemimpin mencerminkan apa yang ia pimpin.
Sun Tzu juga berpesan : gunakanlah kekuatan normal untuk bertempur. Gunakanlah kekuatan luar biasa untuk meraih kemenangan. Bisa dimaknai bahwa kamu akan memperoleh hasil yang sesuai dengan apa yang anda lakukan.
Dan, kemungkinan menang terletak pada serangan. Mereka yang menduduki medan pertempurannya lebih dulu dan menantikan musuhnya,akan memperoleh kemenangan. Artinya orang yang selalu menyiapkan segala sesuatu lebih dulu maka akan mendapat keuntungan.
Lalu siapakah Sun Tzu? Lahir dengan nama asli Sun Changqing yang seorang ahli strategi dan taktik pada zaman musim semi dan musim gugur setelah masa dinasti Zhou melemah(bukan hancur).Ia mengabdi pada kerajaan Wu untuk raja Helu.
Diceritakan ia pernah memenggal 2 selir kesayangan raja (tuan tanah) hanya untuk menciptakan pasukan elite raja setelah ditantang oleh raja Helu untuk menantang keahlian militernya. Diperkirakan dia meninggal pada tahun 496 SM.
Beberapa pengguna strategi perang ini diantaranya adalah seorang Daimyo pada era sengoku,Takeda Shingen. Bukan tidak mungkin berita burung yang terdengar bahwa Mao Zedong, Jenderal Douglas McArthur, bahkan Napoleon Bonaparte terinspirasi dari buku Sun Zi Bifang alias Seni Perang.
<div style="position:relative;height:0;padding-bottom:39.15%"><iframe src="https://www.youtube.com/embed/LGHLOGx9MUU?ecver=2" style="position:absolute;width:100%;height:100%;left:0" width="920" height="360" frameborder="0" allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen></iframe></div>