Selintas Sepeda : Antara Transportasi, Hobi, dan Sport
bersepeda dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan kualitas hidupmu

BERSEPEDA menjadi salah satu tren olahraga masa kini. Peminat dan komunitasnya terus berkembang dan meningkat. Kalau dulu orang menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi khususnya untuk mencapai tempat kerja, maka kini sepeda juga menjadi sarana hobi dan olahraga. Dan ada yang menggabungkan antara fungsi olahraga dengan pemenuhan sarana transportasi kerja seperti yang kita kenal dengan istilah ‘bike to work’.
City cycling atau bersepeda di jalanan kota terkait dengan istilah ‘bike to work’ ini. Olahraga ini tingkat keekstrimannya cenderung relatif. Intinya adalah kamu bersepeda di jalanan kota yang beriringan dengan kendaraan bermotor dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi.
Tentu saja keselamatan harus kamu utamakan. Di beberapa ruas jalan sudah ada jalur khusus untuk pengguna sepeda. Namun, tak jarang kendaraan bermotor masih menyerobot masuk ke jalur itu. Apa lagi di kota yang sangat padat arus lalu lintasnya.
Jenis olah raga lainnya adalah Cross Country. Jenis olahraga sepeda ini bisa disebut juga dengan olahraga sepeda lintas alam. Karena sering melintasi berbagai medan yang berat seperti daerah pegunungan yang berbatu, berlumpur ataupun daerah terjal.
Tentu saja menggunakan sepeda khusus yang dirancang untuk melewati track berat yang beragam. Sepeda untuk lintas alam ini merupakan jenis sepeda yang tangguh. Namun, tak kurang pentingnya adalah keterampilan dan ketangguhan pesepedanya.
Untuk jenis olah raga bersepeda Downhill alias turun dari bukit memang sepintas mirip lintas alam. Namun yang ini lebih ekstrim lho. Aliran sepeda ekstrim ini biasanya dilakukan untuk menuruni bukit yang terjal dan curam. Sepeda yang digunakan juga berbeda. Idealnya sepeda downhill memiliki rangka dan suspensi yang lebih tebal karena harus bisa meredam benturan pada jalanan turunan.
Dalam olimpiade dikenal dengan Mountain Biking ( MTB ) yang masuk program Olimpiade pertama kali pada ajang Olimpiade Atlanta, 1996. Pada saat itu, olahraganya sendiri telah berumur 40 tahun lebih. Di mulai pada tahun 1953, ketika seorang mahasiswa mengubah sepedanya dan mencoba mengendarainya di sebuah bukit. Penjelasan ini sebagaimana dikutip dari situs KONI Kota Bandung.
Kompetisi pertama diadakan di luar San Fransisco. Diakuinya Mountain Biking sebagai salah satu cabang olahraga sepeda karena usaha dari Velo Club Mount Tamalpais. Mereka menciptakan lomba Repack Downhill yang diadakan secara rutin antara tahun 1976 dan 1979 dari jembatan Golden Gate hingga San Fransisco. Kompetisi tersebut pun menarik banyak rider dari segala penjuru bahkan media massa.
Kompetisinya lebih banyak dilakukan di bukit yang sedikit terjal, bahkan terkadang pada jalur gunung namun biasanya pada jalur alam. Para rider diharuskan melakukan manuver untuk melewati pepohonan, cabang – cabang pohon, bebatuan dan bahkan sungai – sungai kecil. Untuk Putra jarak yang harus ditempuh sejauh 40 dan 50 km. Untuk Putri sejauh 30 – 40 km. Jarak yang akan ditempuh baru akan dipastikan pada malam sebelum kompetisi, ketika para panitia memperkirakan kondisi cuaca dan waktu tercepat yang dibutuhkan untuk menyelesaikan lomba, 2 jam 15 menit bagi putra dan 2 jam untuk putri. Dalam kompetisi, untuk putra harus menyelesaikan 6 hingga 7 putaran, sedangkan untuk putri 5 hingga 6 putaran.
Yang populer di kalangan anak muda adalah BMX yang menggabungkan sepeda dengan fleksibilitas dan ketahanan motorcross. Ada banyak kompetisi BMX yang digelar untuk jenis BMX ini. Kamu yang hobi freestyle dan punya nyali gede bisa memilih jalur oleh raga ini.
Ukuran sepedanya kecil dan bobotnya ringan karena ia memang tidak digunakan untuk jarak jauh. BMX lebih digunakan untuk freestyle dan melakukan trik-trik berbahaya tapi luar biasa misalnya back-flip, streejump, highair, downhill, dan masih banyak trik lainnya.
Disamping banyak komunitas yang menaungi pesepeda, juga ada organisasi ISSI (Ikatan Sport Sepeda Indonesia)