Sardono W Kusuma Siap Gaungkan Seni Indonesia Di Negeri Singa

Indonesia patut berbangga hati memiliki sosok seniman seperti Sardono Waluyo Kusuma.

Sardono W Kusuma Siap Gaungkan Seni Indonesia Di Negeri Singa
Sardono W Kusuma

LAKEYBANGET.COM - Indonesia patut berbangga hati memiliki sosok seniman seperti Sardono Waluyo Kusuma. Ya, pasalnya penari, koreografer, yang juga sutradara asal Surakarta ini akan mewakili Indonesia di pagelaran Singapore International Festival of Arts (SIFA).

SIFA sendiri merupakan festival seni yang telah berlangsung sejak 1977 silam. Festival seni ini menjadi panggung bergengsi bagi seniman di seluruh dunia. Itu karena festival ini akan menampilkan seniman internasional yang akan menggaungkan seni teater, tarian, dan musik dari negaranya masing-masing.

"Tahun 2016 ini saya diundang oleh kurator festival ternama Ong Keng Sen untuk berpastisipasi dalam SIFA 2016 ini mewakili Indonesia. Kesempatan ini tentu tidak saya sia-siakan untuk menduniakan seni dan budaya yang dimiliki Indonesia," ujar Sardono pada jumpa pers di Jakarta, Rabu (8/8).

Pada SIFA 2016 ini, lanjutnya, Sardono akan menampilkan karyanya yang bertajuk "Sardono's Retrospective 2016". Karyanya ini akan dibagi ke dalam tiga pementasan antara lain Expanded Cinema, Solo Live Painting, dan Dance Performance: Black Sun.

"Expanded Cinema ini akan menayangkan film dokumentasi yang saya buat dengan kamera film 8mm sejak tahun 1970. Film ini memperlihatkan perjalanan saya ke berbagai pulan dan area terpencil di Indonesia. Lewat film ini saya akan memperlihatkan kepada dunia kalau Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat kaya dari suku-suku pedalaman seperti Nias, Papua, dan Dayak," paparnya.

Untuk Solo Live Painting, papar Sardono, akan menampilkan gaya melukis yang goresannya akan dipadukan dengan gerakan tubuh Sardono dalam menari. Sehingga proses pelukisan ini akan memperlihatkan gaya melukis yang sangat impresif.

"Sementara Dance Performce berjudul Black Sun ini akan saya tampilkan bersama penari-penari dari Papua. Pertunjukan tari ini diangkat dari gagasan isu kemanusiaan yang marak terjadi akhir-akhir ini. Saya akan memperlihatkan realita bagaimana manusia kesulian bertahan hidup demi mendapatkan hak-hak hidupnya," jelasnya.

Demi merealisasikan gaungan seninya ini, peraih Piala Citra untuk Penata Musik Terbaik ini mengaku butuh dukungan materi. Penggubah musik film November 1828 ini pun mengaku bersyukur dengan kehadiran Bank Mandiri yang mau merangkulnya untuk menggaungkan karya seninya yang akan ditampilkan pada 13-27 Agustus mendatang.

"Dukungan dari korporasi seperti Bank Mandiri ini tentu merupakan kabar baik bagi seniman Tanah Air. Pasalnya keberadaan swasta ini menjadi suatu dorongan untuk meningkatkan peran Indonesia dalam percaturan seni dunia," ujarnya.

Sementara Chief of Mandiri, Rohan Hafas, mengatakan sangat bangga dengan dikirimnya seniman Indonesia ke ajang SIFA. "Momentum ini menjadi ajang untuk kami mendorong sebanyak mungkin seniman kita, sekaligus untuk mempromosikan Indonesia di kancah internasional," paparnya.