Program Bangga Buatan Indonesia Dorong UKM Tingkatkan Kualitas Produk

Program Bangga Buatan Indonesia Dorong UKM Tingkatkan Kualitas Produk
Ilustrasi/net

MONITORDAY.COM - Program Bangga Buatan Indonesia yang dikampanyekan oleh pemerintah bertujuan untuk menaikkan kelas usaha kecil menengah/industri kecil menengah (UKM/IKM) agar meningkatkan kualitas produk mereka.

Hal tersebut dikatakan Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang 
dalam diskusi daring soal kebangkitan ekonomi pasca Pandemi, Rabu (10/3/2021). 

"UKM/IKM harus dibina dan dibimbing untuk meningkatkan kualitas produknya agar memiliki nilai tambah di mata konsumen sehingga masyarakat lebih memilih produk-produk Indonesia ketimbang membeli produk luar," kata dia, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (10/3/2021). 

Franciscus mencontohkan di industri pangan misalnya, produk-produk UKM/IKM harus memperhatikan aspek-aspek produk berkualitas seperti keamanan pangan. Menurutnya, hal ini mengingat bahwa kebangkitan ekonomi pascapandemi Covid-19 harus dimulai dari UKM. 

"Kuliner jadi bagian proses delivery pangan ke konsumen, perlu memperhatikan food safety, accessbility, dan affordability," jelas dia. 

Dalam hal peningkatan kualitas produk pangan UKM/IKM, lanjut Franciscus, juga harus mendapatkan dukungan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Badan Penyelenggaran Jaminan Produk Halal (BPJPH) melalui pembinaan. 

Dia mencontohkan kasus UKM/IKM produk kecap dan saus cabai yang dipermasalahkan karena menyebabkan keracunan di masyarakat. 

Padahal seharusnya, kata dia, UKM/IKM yang memproduksi saus dan kecap dari komoditas cabai dan kedelai dari daerah lain tersebut mendapatkan pembinaan dan pelatihan agar bisa menghasilkan produk yang aman dan berkualitas. 

"Harusnya dibina betul-betul dalam proses itu, kalau UKM merupakan arah pemerintah untuk terus membantu, mari bersama-bersama dalam posisi itu," kata dia. 

Dalam industri pangan di level UKM, menurut Franciscus, hal yang saat ini menjadi perhatian penting dan harus ditingkatkan adalah proses pengemasan hingga mengurangi pangan yang rusak. 

"Yang belum berjalan adalah UKM harus berperan dalam mengurangi post harvest loss, melalui sorting, packing, dan memperpanjang masa simpan melalui drying, serta cold chain," demikian kata Franciscus.