Jokowi: Pemberantasan Korupsi Tak Hanya Penangkapan, Harus Obati Akar Masalah

MONITORDAY.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pemberantasan korupsi tidak boleh terus menerus identik dengan penangkapan. Melainkan harus adanya upaya untuk memberantas akar masalahnya melaui pencegahan. Hal ini dikatakan Presiden dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di Gedung KPK RI, pada Kamis (9/12/2021).
"Pemberantasan korupsi harus mengobati akar masalah. Pencegahan merupakan langkah yang lebih fundamental. Dan kalau korupsi berhasil kita cegah, maka kepentingan rakyat terselamatkan," kata Presiden, dalam acara peringatan bertajuk "Satu Padu Bangun Budaya Antikorupsi" itu.
Jokowi mengungkapkan, dukungan masyarakat dalam pemberantasan korupsi harus dimanfaatkan. Penanaman budaya antikorupsi sejak dini merupakan bagian penting dari pemberantasan korupsi. Kemudian juga membangun kesadaran diri adalah kunci mental antikorupsi.
Menurut dia, penciptaan ekosistem antikorupsi berpengaruh besar bagi investasi dan penciptaan lapangan kerja. Presiden mengungakpakan, investasi saat ini masih menjadi motor penggerak ekonomi nasional.
"Target kita nanti di tahun depan, tahun 2022 mencapai Rp1.200 triliun. Hal ini membutuhkan perizinan yang sederhana, lebih cepat, dan bebas korupsi. Jangan sampai investor kapok karena terlalu banyak ongkos di sana-sini, terlalu banyak ketidakpastian, dan banyaknya permainan di sana-sini," ujar Presiden.
Karena itu, Pemerintah mengajak seluruh pihak untuk terus membangun tata kelola yang mencegah tindak koruptif. Pelayanan harus lebih cepat dan efisien tanpa adanya ongkos-ongkos khusus. Serta juga menggunakan teknologi untuk digitalisasi, standardisasi, dan transparansi.
"Perkuat implementasi sistem penanganan perkara terpadu. Tingkatkan integritas aparat penegak hukum. Dan kita harapkan bisa menutup celah-celah penyalahgunaan wewenang dan perilaku korupsi," demikian Presiden Jokowi.