PR Jenderal Andika Perkasa Ketika Jadi Panglima TNI

MONITORDAY.COM - DPR RI akan melakukan fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan kepada calon panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, pada Jumat (5/11/2031) hari ini.
Sebagai pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang menjadi orang nomor satu di TNI, Andika akan dihadapkan dengan sejumlah pekerjaan rumah sudah menantinya.
Anggota Komisi I DPR, Farah Puteri Nahlia mengatakan, panglima TNI baru perlu memikirkan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI, selain penguatan alustsista.
Selain itu, peran TNI dalam membantu pemerintah dalam mengatasi Covid-19 juga menjadi agenda yang perlu diperhatikan.
Tugas perbantuan ini, lanjut dia, tidak boleh melalaikan tugas TNI dari tugas utamanya sebagai alat pertahanan negara.
"Panglima TNI yang baru penting memastikan agenda transformasi TNI menjadi tentara yang profesional dan modern tetap berjalan meskipun di tengah tantangan Pandemi Covid-19," kata Farah dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Jumat (5/11/2021).
Sementara itu, Pengamat militer, Beni Sukadis menyoroti keterlibatan TNI pada tugas-tugas non-militer seperti membantu Polri dalam penanganan unjuk rasa.
Menurut dia, panglima TNI perlu mendorong profesionalisme TNI supaya lebih fokus pada tugas pokok dan fungsinya (tupoksi).
"Karena belakangan ini kok keliatan militer terlibat pada yang seharusnya TNI tidak perlu dilibatkan,” ucapnya.
Adapun pengamat komunikasi politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting menyampaikan, pekerjaan utama Andika adalah ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua.
"Dari hakikat ancaman negara saat ini yang ada di depan mata adalah masalah Papua. Papua ini wilayah daratan yang harus dipimpin panglima dari matra darat yang lebih mengenal wilayah gerilya lawan, yakni Organisasi Papua Merdeka (OPM)," ujarnya.
Ginting menambahkan, masalah Papua ini berada di level berbeda dengan masalah Laut China Selatan yang sebatas potensi ancaman.
Maka dari itu, dia menyebutkan, dibutuhkan sosok Panglima TNI yang paham tentang operasi militer dalam menghadapi hakikat ancaman terhadap NKRI.
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memilih Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI.
Hal itu terungkap setelah Jokowi mengirimkan surat presiden (surpres) kepada DPR, Rabu (3/11/2021) kemarin. Isi surpres ini berisikan nama Andika sebagai pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Surpres ini diserahkan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, kemudian diterima langsung Ketua DPR Puan Maharani.