Phytoponics, Apa itu?

Mengurangi ketergantungan terhadap impor produk pertanian.

Phytoponics, Apa itu?
(c)_ phytophonics.com

 

LAKBAN- Menghasilkan dua ton tomat dari lahan seluas 50 m2? Gila!

Tapi itulah yang telah berhasil di lakukan dengan sistem Phytophonics. Sistem pertanian hasil panen unggulan yang dikembangkan oleh pengusaha muda Inggris saat ini sedang diuji coba di Wales. Mereka tergerak untuk bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor produk pertanian. Upaya yang inovatif sekaligus menawarkan solusi ekonomis.

Adalah Adm Dixon yang mengembangkan sistem ini. Phytoponics adalah perusahaan pertanian yang didirikan bersama dengan Luke Parkin dan lahir dari hobi hidroponik pasangan ini. Mereka telah memiliki paten untuk sistem yang mereka kembangkan.

Untuk meyakinkan para investor, mereka melakukan ujicoba. Sistem ini menunjukkan potensi yang luar biasa . Mampu menghasilkan panen tinggi. Juga lebih efiosien. Menggunakan 10 kali lebih sedikit tanah dan air daripada proses pertanian lainnya. Dan tanpa menggunakan pestisida dan herbisida. HEbat banget ya?

Berbagai tanaman komersial, mulai dari salad hingga tanaman merambat, tanaman yang tumbuh sangat cepat. Bayangkan produktivitas yang akan dihasilkan dengan metode intensif ini. Keterbatasan lahan dapat diatasi. Hingga tak banyak lagi klahan baru harus dibuka. Itu artinya kita telah menyelamatkan lingkungan.

Unit yang diberi segel dalam uji coba terkait sistem ini memberikan air yang kaya nutrisi ke akar melalui aerator terintegrasi sambil menjaga kelembaban internal. Langkah ini juga mampu mengendalikan hama. Dengan demikian tanaman dapat tumbuh dengan optimal. Panen pun melimpah. Masa tanam juga semakin pendek.

Pengusaha muda ini telah meraih serangkaian penghargaan termasuk Inovatif Start-Up of the Year di Wales Start Up Awards 2017, Juara Muda PBB untuk Bumi Eropa 2017, dan Shell LiveWIRE Smarter Future Award 2017.

Dan tahun ini, Dixon adalah salah satu dari tiga Juara Muda PBB di Bumi yang akan dipilih sebagai Climate Trailblazer dalam rangka menuju Global Climate Action Summit, yang berlangsung di San Francisco di tahun 2018 ini.

Climate Trailblazers telah dipilih dari seluruh dunia dan mencerminkan sifat global dari Global Climate Action Summit, yang bertujuan untuk menyatukan gagasan-gagasan  terbaik dalam aktivitas perubahan iklim internasional. Dengan upaya ini, semakin sedikit lahan yang diperlukan untuk pertanian. Dan semakin sedikit lah kerusakan lingkungan hidup.

Capaian ini menunjukkan bahwa inisiatif yang kuta dapat melahirkan karya yang hebat. Manfaatnya juga dirasakan oleh banyak orang. Kebutuhan pangan dan nutrisi tercukupi, kelangsungan hidup berbagai jenis makhluk hidup juga terpelihara.