Peluang Inhaler Anti Covid. Jangan Lewatkan!

MONITORDAY.COM - Pandemi membuat sebagian orang berkonsentrasi pada vaksin dan protokol kesehatan. Setiap upaya pencegahan menjadi penting manakala obat dan jenis perawatan yang efektif belum ditemukan. Langkah untuk menemukan obat bagi Covid-19 terus dilakukan para ahli. Obat yang efektif menjadi harapan baru yang dinanti khalayak untuk memerangi pandemi Covid-19 dan mempercepat waktu pemulihan.
Dan kabar baik pun datang dari Israel. Obat yang disebut EXO-CD24 yang awalnya ditujukan untuk mengobati kanker ternyata ampuh mengobati 29 hingga 30 pasien Covid-19, dengan waktu penyembuhan lebih cepat. Hal ini tentu haruis diantisipasi oleh kalangan industri farmasi di berbagai negara termasuk Indonesia. Jika hasil uji klinis obat ini terbukti aman dan efektif maka kerjasama atau permintaan pasar akan obat ini akan sangat tinggi.
Pandemi ini tidak hanya menjadi masalah kesehatan, dampaknya mempengaruhi seluruh aspek kehidupan ummat manusia. Tingkat penularan wabah ini memang sangat mencemaskan. Covid-19 merupakan penyakit yang sangat mudah menular di masyarakat. Penyebab utama kerusakan klinis yang menyebabkan kematian adalah badai sitokin di paru-paru.
Secara umum obat ini adalah protein berbasis GPI yang sangat terglikosilasi. CD24 adalah pemain kunci dalam sebagian besar kanker pada manusia dan juga memainkan peran penting dalam mengendalikan proliferasi sel T homeostatis. Karenanya, CD24 dapat mengatur peradangan secara negatif.
Secara medis merupakan agen terapeutik biologis berdasarkan eksosom yang membawa CD24. Alasan untuk pengobatan ini adalah bahwa eksosom mengekspresikan CD24 secara berlebihan, diisolasi dan dimurnikan dari sel T-REx ™ -293 yang direkayasa untuk mengekspresikan CD24 pada tingkat tinggi, dapat menekan badai sitokin dan dikirim langsung ke organ target menggunakan eksosom sebagai kendaraan pengiriman yang kompatibel. Hal ini memungkinkan pengurangan yang kuat dari dosis yang diperlukan (dibandingkan dengan pemberian sistemik), dan mengurangi risiko kejadian yang merugikan.
Menurut para ilmuwan, rata-rata kesembuhan pasien Covid-19 berkisar antara tiga hingga empat minggu. Namun, pasien yang masuk dalam kelompok uji coba obat ini bisa sembuh dalam kurun waktu beberapa hari saja, meski satu orang pulih lebih lama.
Secara rinci kemanjuran disebutkan hingga 96% pada penelitian awal. Ini sesuai dengan penelitian di Rumah Sakit Ichilov di Tel Aviv, Israel.
Salah satu ilmuwan utama yang terlibat dalam penelitian tersebut, Profesor Arber meyakini penemuan ini dapat menurunkan beban kerja tenaga medis. Bahkan jika vaksin melakukan tugasnya, dan bahkan jika tidak ada mutasi baru, dengan satu atau lain cara, virus corona akan tetap bersama kita. Demikian dikutip dari Times of India, Sabtu (13/2/2021).
Berdasarkan hasil penelitian, obat tersebut menggunakan 'eksosom', yang bekerja sebagai pembawa protein penting, EXO-CD24. Ini berguna untuk membantu mengatur fungsi kekebalan ke paru-paru. Respons kekebalan yang lebih tinggi dan fungsi vital akan membantu menghindari virus. Inilah yang mempercepat proses pemulihan.
Kini, para ilmuwan juga telah mengajukan permohonan untuk memperluas uji coba terhadap obat ini. Uji coba telah direncanakan pada ratusan pasien, dengan hasil yang akan dibandingkan dengan plasebo dan perawatan Covid-19 lain yang saat ini digunakan.
Obat ini diklaim sangat efektif melawan virus SARS-COV-2 penyebab pandemi Covid-19. Ia dikembangkan oleh ilmuwan medis asal Israel dan sudah diuji di rumah sakit Tel Aviv ke pasien dengan gejala sedang hingga serius.
Obat ini berbentuk inhaler hisap seperti yang digunakan pada pasien penyakit asma. Sebelumnya, EXO-CD24 dikembangkan untuk melawan kanker ovarium.