Pasca Ikuti Baitul Arqom Tahap 2, Struktural dan Tendik UMC Akui Semakin Giat Tunjukan Performa Terbaik

Pasca Ikuti Baitul Arqom Tahap 2, Struktural dan Tendik UMC Akui Semakin Giat Tunjukan Performa Terbaik
Peserta Baitul Arqom Tahap 2 UMC (Dok: Monitorday.com)

MONITORDAY.COM - Baitul Arqom Tahap 2 untuk Struktural dan Tenaga Kependidikan Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) telah usai di gelar pada Jum'at-Ahad (29-31/10/2021), seluruh peserta pun mengakui banyak pengalaman yang diperoleh. Tidak hanya itu, mereka juga semakin semangat untuk berdedikasi.

Untung Santoso, S.Pd, selaku Kepala Adm Bidang I UMC mengatakan kegiatan ini sangat penting dan membawa banyak manfaat bagi dirinya, baik secara pribadi juga semangat kerja di bidangnya.

Dengan mengikuti Baitul Arqom, Untung merasa dirinya selalu diingatkan untuk bisa membagi potensi dan sumber daya untuk akhirat dan dunia secara proporsional.

"Usai mengikuti kegiatan Baitul Arqom, semacam ada alarm, sholat lebih terjaga, membaca Al-Qur'an lebih intens. Masya Allah, bersyukur bisa hadir dalam Baitul Arqam tersebut. Ilmu yang sangat bermanfaat," ucap Untung yang didapuk sebagai Kuwu dari peserta Baitul Arqom.

Selain itu, Untung bertekad untuk berdedikasi yang terbaik untuk UMC.

Lain halnya dengan Dede Sukayat, S.Pdi yang saat ini menjabat sebagai Kepala TU Fikes. Dia pun angkat bicara soal Baitul Arqom, sembari mengapresiasi kepada seluruh Instruktur yang sudah memberikan materi, mulai dari nilai-nilai Islam Kemuhammadiyaan, praktik baca Al-Qur’an, Sholat Lail, dan diskusi mengenai ayat-ayat Al-Qur’an, outbond dan makan bersama.

" Alhamdulillah, Baitul Arqom memperkokoh semangat dan daya juang untuk terus bersemai dengan UMC," ucap Kepala TU Fikes yang akrab disapa Bro Desu.

Melalui Baitul Arqam, Desu mendapatkan suatu pemahaman bersama tentang pentingnya kader di persyarikatan Muhammadiyah dan dapat meningkatkan produktivitas kerja yang di laksanakan tidak hanya ridho tapi ikhlas dan penuh akuntabel.

Sementara itu, Herman Susilo yang diamanahi Security atau Satpam Kampus 1 UMC yang dikenal sangat dedikatif dalam menjalankan tugasnya. 

Pria bertubuh kekar ini juga ikut memberikan kesaksian betapa kegiatan ini telah membentuk dirinya menjadi pribadi yang penuh istiqomah menjalankan tugasnya.

Usai ikuti Baitul Arqom, Herman semakin menjiwai perannya sebagai Satpam bahwa amanah ini bukan hanya mengamankan tapi juga melayani.

Terlebih profesi satpam di Amal Usaha Muhammadiyah ini sangat mulia, karena satpam baginya adalah garda terdepan sebuah instansi. Seseorang pertama datang pasti berjumpa dengan satpam. Saat satpam ramah, maka nilai plus UMC pasti akan meningkat di mata masyarakat.

Herman menegaskan jika bekerja jangan hanya karena perintah atasan, tapi benar-benar menjalankan seolah Allah SWT memonitoring setiap yang dilakukan.

" Inilah nilai dari Baitul Arqom yang saya peroleh. Saya diajarkan untuk konsisten melayani. Bekerjalah seolah Allah melihat kita," akui Herman.

Herman merasakan, menjadi satpam di Perguruan Tinggi Muhammadiyah, khususnya di UMC mempunyai banyak hikmah, diantaranya membantu memberikan informasi mengenai pendidikan.

Terakhir, Herman berpesan kepada rekan-rekan seprofesi untuk tetap semangat memberikan keamanan dan pelayanan terbaik dimanapun bekerja. 

"Saya semakin semangat memberikan yang terbaik buat UMC," pungkas Herman.

Sementara itu, Mutmainah yang membidangi Staf Humas/Bidang III menuturkan bahwa Baitul Arqom membuatnya semakin profesional dan komitmen tinggi dalam melayani.

Bagi Mutmainah, sesorang harus mempunyai komitmen terhadap aturan. Maka dari itu,  semua karyawan harus bisa untuk kerja cerdas, kerja keras, kerja kualitas, kerja tuntas dan kerja ikhlas. 

Lalu yang urgen adalah memperkuat kebersamaan, penerapan langkah yang sudah didapat pasca Baitul Arqom hingga endingnya melakukan evaluasi baik internal maupun eksternal secara objektif.

Tanggapan soal Baitul Arqom juga diutarakan oleh Kabag Keuangan Cicih Nurasih, S.E bahwa makna dari kegiatan ini telah membentuk karakter.

Lebih Lanjut, Cici mengungkapkan, bekerja di UMC tidak hanya dijadikan sebagai tempat bekerja ataupun belajar saja, melainkan di UMC harus dijadikan sebagai ladang untuk memperbanyak amal. 

"Niatkan bekerja dan belajar di UMC karena ibadah. Insya Allah hidup akan berkah,” terang Cici.

UMC, tutur Cici, sebagai AUM yang memberikan berbagai kebermanfaatan bagi umat. 

Bersama Muhammadiyah, bersama-sama menggali ladang amal sebagai bekal di akhirat kelak. 

Tri Budi Prasetyo, M.Si K.H. sebagai Ketua CDC menyoroti benefit dari Baitul Arqom.

Budi semakin sayang dengan anak dan istrinya juga rekan kerjanya, seraya merujuk K.H Ahmad Dahlan yang dalam spirit keislamannya tidak hanya mengutamakan akhirat saja. Melainkan kodrat manusia sebagai khalifah yang harus memberikan kebermanfaatan sebagai bekal di akhirat. 

Bukan menjadi orang yang zuhud saja, tetapi menjadi insan kamil.

Budi menegaskan bahwa menjadi kader Muhammadiyah hendaklah memiliki semangat spiritualitas yang berkemajuan. 

" Saya mewakafkan diri ini untuk Amal Usaha Muhammadiyah," tegas Budi.