Pakai Masker Efektif Cegah Penyebaran Covid-19
Sebuah studi yang menyebutkan bahwa bahwa memakai masker wajah memang mengurangi penularan virus secara signifikan.

MONITORDAY.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas terkait penangaman virus Corona pada Senin (3/8) lalu memerintahkan jajarannya untuk melakukan kampanye masif pakai masker dalam rangka upaya menekan penyebaran Covid-19.
Menurut Presiden, perubahan perilaku masyarakat harus benar-benar didorong dengan kampanye dan komunikasi masif melalui televisi hingga media sosial selama dua pekan dengan cara yang berbeda-beda.
Instruksi presiden tersebut bukan tanpa alasan. Mengingat masker merupakan salah satu upaya yang terbukti efektif mencegah penyebaran Covid-19.
Seperti sebuah studi yang menyebutkan bahwa bahwa memakai masker wajah memang mengurangi penularan virus secara signifikan.
Riset yang dirilis oleh departemen mikrobiologi di The University of Hong Kong itu menemukan tingkat penularan virus corona melalui droplet pernapasan turun sebanyak 75 persen ketika masker bedah digunakan.
"Efektivitas memakai masker terhadap pandemi virus corona sangat besar," kata Dr. Yuen Kwok-yung, ahli mikrobiologi Universitas Hong Kong.
Dalam studi tersebut, mereka membandingkan hamster di dua kandang. Satu kelompok hamster terinfeksi Covid-19 dan yang lainnya sehat. Kemudian tim peneliti menciptakan tiga skenario berbeda.
Pertama, menempatkan penghalang masker hanya pada kandang hamster yang terinfeksi, masker yang menutupi hamster sehat, dan terakhir tanpa penghalang masker sama sekali, dengan kipas di antara kandang yang memungkinkan partikel ditransmisikan.
Tanpa adanya masker sama sekali, dua pertiga dari hamster yang sehat terinfeksi virus dalam waktu seminggu. Ketika masker ditempatkan di kandang yang terinfeksi, tingkat infeksi turun menjadi 16,7 persen.
Tingkat infeksi naik menjadi 33 persen ketika penghalang masker hanya digunakan untuk menutupi kandang hamster yang sehat.
Hamster yang masih terinfeksi, meskipun memiliki penghalang masker juga mempunyai lebih sedikit virus dalam tubuh mereka dibandingkan hamster yang terinfeksi tanpa masker.
"Dalam percobaan hamster, terlihat jelas jika hamster atau manusia yang terinfeksi, bergejala atau tidak, jika mengenakan masker mereka sebenarnya melindungi orang lain. Itu hasil terkuat yang ditunjukkan di sini," kata Yuen.
"Penularan dapat dikurangi 50 poin persentase ketika masker bedah digunakan, terutama ketika masker dikenakan oleh orang yang terinfeksi," tambahnya.
Hamster memiliki reseptor enzim yang sangat mirip manusia, itulah sebabnya mereka dipilih sebagai hewan uji untuk percobaan.
Sementara itu studi lain menyebutkan bahwa jika penggunaan masker secara serentak oleh seluruh warga di suatu negara merupakan langkah yang efektif untuk cegah Covid-19.
Studi yang dilakukan oleh Universitas Cambridge dan Greenwich itu menyebut bahwa jika hal tersebut dipatuhi oleh masyarakat maka bisa menghindari gelombang kedua Covid-19.
Terlebih jika dibarengi dengan social distancing atau jaga jarak, dan pembatasan seperti lockdown.
"Analisis kami mendukung adopsi langsung dan universal masker wajah oleh publik," kata Richard Stutt, yang ikut memimpin penelitian di Cambridge.
Bahkan, Richard pun menyatakan jika memakai masker buatan sendiri pun dapat secara efektif untuk mengurangi tingkat penularan Corona saat memakainya di tempat umum.
"Ini bisa menjadi cara yang dapat diterima untuk mengelola pandemi dan membuka kembali kegiatan ekonomi, jauh sebelum pengembangan dan ketersediaan publik dari vaksin yang efektif terhadap COVID-19," tulis para peneliti dalam temuan yang diterbitkan di jurnal ilmiah "Prosiding Royal Society A".