Pahami Literasi, Jadilah Anak Muda yang Keren (1)

Apa yang terlintas di benakmu saat kamu mendengar tentang gerakan literasi? Mungkin yang terbayang di benakmu adalah buku dan gerakan membaca. Tak salah namun ternyata pengertiannya bisa lebih luas lagi. Apalagi di era digital ini. Lebih dari sekedar melek huruf, namun menyangkut kesadaran dan pemahaman yang lebih luas.

Pahami Literasi, Jadilah Anak Muda yang Keren (1)

LAKEYBANGET.COM –  Apa yang terlintas di benakmu saat kamu mendengar tentang gerakan literasi? Mungkin yang terbayang di benakmu adalah buku dan gerakan membaca. Tak salah namun ternyata pengertiannya bisa lebih luas lagi. Apalagi di era digital ini. Lebih dari sekedar melek huruf, namun menyangkut kesadaran dan pemahaman yang lebih luas.

Kamu sudah tentu melek aksara. Baca, Tulis dan Berhitung sudah kamu kuasai. Walaupun tak semua jago matematika atau berhitung namun kemampuan dasar berhitung tentu sudah terlampaui. Baca dan tulis apalagi. Mungkin generasi buyut kamu masih ada yang buta huruf. Nggak kebayang ya?

Walau begitu tidak semua dari kita faham bahwa baca tulis hitung adalah dasar dalam literasi. Atau sebagian dari kamu masih agak asing dengan istilah literasi? Pengertian Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Dalam perkembangannya, definisi literasi selalu berevolusi sesuai dengan tantangan zaman.

Ada perluasan makna literasi. Jika dulu definisi literasi adalah kemampuan membaca dan menulis. Saat ini, istilah Literasi sudah mulai digunakan dalam arti yang lebih luas. Dan sudah merambah pada praktik kultural yang berkaitan dengan persoalan sosial dan politik. Jadi kamu yang melek informasi dan nggak ’plonga-plongo’  saat berdiskusi berbagai topik aktual menjadi salah satu tanda bahwa kamu faham literasi.

Definisi baru dari literasi menunjukkan paradigma baru dalam upaya memaknai literasi dan pembelajaran nya. Kini ungkapan literasi memiliki banyak variasi, seperti Literasi media, literasi komputer, literasi sains, literasi sekolah, dan lain sebagainya. Tak perlu bingung semua itu memperlihatkan munculnya gagasan dan tindakan untuk membangun literasi di berbagai  lini.

Masyarakat yang semakin melek literasi akan semakin kritis dan terbuka. Bisa mencerna berbagai persoalan dengan jernih dan utuh. Hakikat berliterasi secara kritis dalam masyarakat demokratis diringkas dalam lima verba: memahami, melibati, menggunakan, menganalisis, dan mentransformasi teks. Kesemuanya merujuk pada kompetensi atau kemampuan yang lebih dari sekedar kemampuan membaca dan menulis.

Seseorang melek huruf (bisa baca-tulis) mampu memahami semua bentuk komunikasi yang lain. Implikasi dari kemampuan literasi yang dia miliki ialah pada pikirannya. Literasi melibatkan dasar-dasar kompleks tentang bahasa seperti fonologi (melibatkan kemampuan untuk mendengar dan menginterpretasikan suara), arti kata, tata bahasa dan kelancaran dalam setidaknya satu bahasa komunikasi. Keterampilan ini menentukan tingkat yang dicapai oleh seorang individu.

Bagaimana hubungan antara literasi dan bahasa? Literasi memang tidak bisa dilepaskan dari bahasa. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi apabila ia telah memperoleh kemampuan dasar berbahasa yaitu membaca dan menulis.

Jadi, makna dasar literasi sebagai kemampuan baca-tulis merupakan pintu utama bagi pengembangan makna literasi secara lebih luas. Dan cara yang digunakan untuk memperoleh literasi adalah melalui pendidikan.  

Kita akan sambung lagi kajian literasi ini di kesempatan lain ya.