Netizen Indonesia Paling Tidak Sopan Se-Asia Tenggara, Begini Tanggapan Ridwan Kamil

Netizen Indonesia Paling Tidak Sopan Se-Asia Tenggara, Begini Tanggapan Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat (Jabar), M Ridwan Kamil/ Dok. Humas Pemprov Jabar

MONITORDAY.COM - Beberapa waktu terakhir perusahaan IT asal Amerika Serikat Microsoft merilis survei yang menempatkan warganet +62 sebagai pengguna internet paling tidak sopan se-Asia Tenggara. 

Berdasarkan hasil survey tersebut, Indonesia berada di urutan paling bawah dalam hal kesopanan se-Asia Tenggara. Sedangkan peringkat pertama ditempati oleh netizen Singapura.

Dari hasil dari survei tersebut, kini justru akun sosial media perusahaan IT asal Amerika Serikat tersebut malah menjadi bulan-bulanan netizen Indonesia. 

Hal itu sebagai bentuk protes dan rasa tidak setuju terhadap survei itu, warganet pun secara bertubi-tubi membully akun media sosial Microsoft.

Tak kuasa menahan serangan dan hujatan netizen, akun Microsoft pun akhirnya memutuskan untuk mengunci kolom komentar di akun instagramnya.

 "Microsoft ngasih gelar netizen Indonesia paling nggak sopan seasteng. IG Microsoft diserang netizen Indonesia. Kesimpulannya Microsoft langsung terbukti," tulis salah satu netizen. 

Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mengakui kalau netizen Indonesia luar biasa kasar. 

“Banyak membuli dan galak di medsos. Pas ketemu seolah paling sopan dan santun. Atau pas ditangkap karena nyebar hoaks menangis dan minta maaf tersedu-sedu. Apalagi kalo membaca kualitas komen-komen di berita-berita online. Level kasarnya luar biasa,” tulis Ridwan Kamil dikutip redaksi dari akun instagram @ridwankamil, Jumat (26/2/2021).

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu berpesan untuk mengajak para netizen agar semakin santun dalam berkomentar. Sebab bagaimanapun juga sejak lama Indonesia justru dikenal sebagai salah satu negara paling ramah di dunia. 

"Mari santun dalam interaksi tatap muka, santun pula dalam interaksi virtual. Kecuali generasi medsos mau mengubah image Indonesia bangsa yang ramah menjadi bangsa yang kasar di dunia. Semoga tidak. Mari saling memperbaiki diri," ucap kang Emil.