Menunggu Doel di Layar Lebar

Si Doel The Movie, Kapan ya?

Menunggu Doel di Layar Lebar
instagram

 

LAKEYBANGET- Sinetron Si Doel Anak Sekolahan menjadi salah satu tonggak sinema televisi Indonesia. Generasi ortu kamu mungkin yang menjadi saksi popularitas SDAS. Dan hari ini kamu masih akan bisa membaca jejaknya karena di salah satu stasiun TV, sinetron itu masih diputar ulang.

Nah, yang lebih menarik lagi, kamu nikmati tayangannya dalam bentuk film layar lebar. Awalnya dulu, Benyamin Sueb yang tenar dalam layar lebar bersama karakter Si Doel. Lalu disinetronkan oleh Karno’s Film. Dari layar lebar ke layar kaca, dan akhirnya kembali ke layar lebar.   

Rano Karno comeback ke dunia seni peran setelah sekian lama menjadi pejabat publik. Melalui Film Layar Lebar Si Doel, aktor penuh dedikasi ini meneguhkan kesenimanannya tak pernah luntur. Setidaknya hingga hari ini. Eksistensinya dalam dunia seni peran memberi makna bagi jagad sinema Indonesia. Identitas kultural Indonesia dihadirkan oleh Rano Karno dalam berbagai perannya. Dan puncaknya adalah kala Karnos’ Film mengangkat kisah Si Doel.

Setelah versi sinetronnya yang berjilid-jilid dan ditayang ulang berkali-kali, Rano bertekad mengangkat kisah ini ke layar lebar. Jadilah gagasan ini bergulir dan syutingnya secara bertahap sudah dilakukan. Film ini bercerita tentang kelanjutan kisah cinta segitiga antara Doel (Rano Karno), Sarah (Cornelia Agatha), dan Zaenab (Maudy Koesnadi). Pengambilan gambarnya juga dilakukan di Amsterdam, Belanda. 

Si Doel Anak Sekolahan, tak pelak memperlihatkan visi bahkan jiwa seorang sineas sekelas Rano Karno. Potret masyarakat dengan segenap persoalan klasik dan aktual tertampung di sana. Problem masyarakat mengungkap keterpinggiran sosial ekonomi bahkan kultural akibat tumbuhnya kawasan perkotaan.

Karakter dalam SDAS sungguh hidup dan menghidupkan keseluruhan pesan yang diungkap sinetron ini. Maka, tatkala di angkat ke layar kaca, tentu akan menuntaskan dahaga penonton pada romantika cinta dilematis di tengah dialektika modernitas dan tradisi. Bahkan ketika persolannya sudah bergeser ketika generasi baru sudah menjadi bagian dari masyarakat kosmopolitan. Menjadi warga dunia dengan pergaulan lintas negara dan benua.

Kerinduan pada identitas kultural sebagai sebuah bangsa itulah yang sangat menarik ditunggu penonton. Si Doel sudah mewakili transformasi generasi baru karena sentuhan edukasi. Namun tetap terganggu dengan kekhawatiran akan hilangnya pijakan identitas budaya. Si Doel yang berhadapan dengan pilihan, termasuk pilihan dengan siapa ia akan menjalani hidupnya, menemani kita membaca kenyataan hari ini.

Apa kejutan di balik cerita dan peran yang hadir di film ini?