Menggalang dana di platform digital

Kamu bisa jangkau lebih banyak orang untuk membantu dan dibantu secara finansial

Menggalang dana di platform digital
(c) kitabisa.com

LAKBAN – Kamu mungkin ingin membantu tetangga atau sahabatmu yang sakit atau memerlukan bantuan pendanaan. Kala kocek sendiri tak mampu menutupi biaya yang diperlukan maka kamu akan mengajak orang lain yang bisa kamu jangkau.

Banyak hal bisa dilakukan untuk membantu orang lain. Pun dengan teknologi digital. Kita bisa berbagi dan menggalang dukungan moral, hukum, bahkan finansial dengan bantuan platform digital. Petisi online terbukti bisa menolong seseorang yang terancam hukuman mati. Bisa menekan penguasa untuk mengubah kebijakan. Kita bisa jangkau lebih banyak orang.

Kita bisa menyebutnya social  crowdfunding untuk mengedepankan misi pemberdayaan dan kemanusiaan melalui jejaring digital. Sebut saja kitabisa.com yang telah digunakan banyak orang. Misi dan dukungan itulah yang bisa dioptimalkan dengan dukungan komunikasi digital. Kemudahan dan keamanan menjadi kuncinya. Orang mendapat laporan real time tentang posisi dana yang berhasil dihimpun.

Kitabisa.com adalah platform untuk menggalang dana dan berdonasi secara online (crowdfunding) terpopuler di Indonesia. Dengan mudah #OrangBaik dapat membuka halaman penggalangan dana. Dengan mudah pula siapapun dapat berdonasi. Intinya adalah kemudahan. Tentu dengan upaya serius agar dana yang tergalang bisa dipertanggungjawabkan penyalurannya.

Kitabisa.com hanya mengambil biaya administrasi 5% dari donasi untuk menjamin terselenggara dan meningkatnya kualitas layanan.   Bahkan untuk bencana alam dan zakat, tidak dikenasi biaya administrasi. Padahal  dalam zakat sebenarnya ada peruntukan untuk operasional atau amil.

Hingga artikel ini ditulis pada 17 September 2018 platform ini melaporkan dalam situsnya telah berhasil menghimpun 14.137 paket kampanye penggalangan. Nilai total donasinya tak kurang Rp 375 M. Badan hukumnya yayasan. Bukan berarti tanpa kendala dan persoalan. Namun secara umum, kehadiran platform ini telah membantu banyak orang.

Di luar negeri ada Gofundme, Indiegogo, Kickstarter, dan sebagainya. Berbagai perubahan kebijakan dilakukan Gofundme merespon perkembangan donasi. Misalnya tidak lagi memberi ruang bagi pendanaan pembelaan hukum. Atau menghilangkan biaya administrasi 5% untuk penggalangan di AS, Kanada.

Ada yang penggalangan dana untuk biaya rumah sakit, biaya kuliah, bahkan biaya seorang atlet iceskating agar bisa ikut olympiade. Tentu mata dan telinga masyarakat akan ikut berperan disamping upaya verifikasi yang dilakukan oleh penyedia platform atas kampanye penggalangan dana yang ditawarkan.