Mengapa Kita Sampai Terjerumus Narkoba, ini Alasannya
Penggunaan narkoba punya banyak dampak buruk, di antaranya gangguan mental, depresi, kecemasan terus menerus hingga kematian.

Lakeybanget.com - Di tengah pandemi Covid-19 yang belum menunjukan grafik penurunan angka kasus yang berakibat terhadap ketidakpastian kapan akan memulai aktivitas secara normal. Akibatnya, sebagian orang mengalami gangguan psikologis sampai terjun ke dunia narkotika yang dimungkinkan karena faktor stres.
Meningkatnya Pemakaian dan perdagangan narkotika serta risiko bagi pengguna selama pandemi virus corona, kata Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Narkoba dan Kejahatan ( United Nations Office on Drugs and Crime/UNODC), Kamis (25/6).
Dikutip dari AFP, UNODC mengatakan dalam World Drug Report 2020 bahwa virus ini bisa menyebabkan peningkatan pemakaian narkoba, di mana ada pergeseran ke arah suntikan dan produk yang lebih murah, keduanya bisa berakibat lebih besar bagi pengguna.
Menurut tanggapan Psikiater Elisa Tandiono dari RS Pantai Indah Kapuk, bahwa narkotika dan obat-obat terlarang bisa jadi jalan pintas bagi individu yang merasa stres selama pandemi COVID-19.
Selain itu, bukan cuma pengguna yang lebih rentan terjerat kembali, pandemi pun bisa membuat pengguna baru terjebak dalam candu narkoba.
Mengapa narkoba bisa menyebabkan kecanduan?
Karena dampak yang ditimbulkan ketika mengonsumsi narkoba dan obat-obatan terlarang adalah sensasi rasa senang dalam waktu singkat. Saat pandemi, efek ini menghilangkan rasa cemas dan stres meski cuma sesaat.
Hal senada di ungkapkan juga oleh psikolog anak dan keluarga Samanta Ananta beberapa waktu lalu, bahwa rasa senang dari mengonsumsi narkoba berhubungan dengan hormon dopamin yang mengatur rasa bahagia dan memberi efek menyenangkan serta santai di otak.
Dengan artian, narkoba dapat merangsang otak mengeluarkan hormon dopamin dalam jumlah banyak. Rasa senang itu muncul secara instan, bisa dalam hitungan menit.
Hormon dopamin bisa ditingkatkan secara alami, namun butuh upaya yang lebih keras dan memakan waktu, misalnya olahraga teratur, mendengarkan musik juga tidur cukup.
Kemudian, Psikolog klinis Hersa Aranti menambahkan, narkoba bersifat candu karena pengguna memang merasa ingin terus-menerus mengonsumsinya. Sebab, muncul efek withdrawal yang membuat pengguna merasa sangat sakit ketika tidak mengonsumsinya.
Penggunaan narkoba punya banyak dampak buruk, di antaranya gangguan mental, depresi, kecemasan terus menerus hingga kematian.
Psikiater Elisa menambahkan, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa cemas dan stres tanpa tergoda menggunakan jalan pintas yang berbahaya bagi tubuh.
Elisa menyarankan untuk selalu berpikir positif dan fokus melakukan hal yang bisa dikontrol serta menjaga tubuh tetap fit agar kesehatan mental terjaga.
Namun, jika mengalami gangguan kecemasan terasa berlebihan, sebaiknya segerakan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan.