Lari dari Kenyataan di Film Ready Player One
Manusia menjadi semakin asosial saat dunia digital merajai kehidupan. Segala yang lalu menjadi usang dan rumit.

LAKEYBANGET- Kemana kamu di long week-end ini? Mungkin kamu sudah punya agenda liburan ke luar kota. Namun jika belum, kamu bisa menikmatinya dengan melirik tayangan film keren yang akan diputar di bioskop-bioskop. Dan ini salah satu referensi LakBan buat kamu Guys, generasi millenial yang akrab dengan fantasi dunia maya.
Salah satu film yang hadir di akhir Maret 2018 ini adalah Ready Player One. Film petualangan dan fiksi ilmiah memang selalu menarik, terutama buat penonton muda dan remaja. Apalagi bersamaan dengan perkembangan teknologi, termasuk game Virtual Reality. Film ini mampu menyajikannya dengan dukungan efek visual yang memukau.
Film ini boleh dibilang menjadi ajang nostalgia dengan meminjam perspektif masa depan. Film ini bergerak dari masa depan ke belakang. Setting realnya 2045. Tahun itu digambarkan film ini sebagai dunia yang keras. Hingga orang-orang cenderung lari dari dunia nyata dan menikmati dunia virtual.
Saat itu dunia maya mampu membawa manusia pergi ke manapun hampir tanpa batas. Yang membatasi hanya imajinasi manusia. Dan game VR itu melemparkan para tokoh dalam film ini ke teka-teki usang di tahun 1980-an. OASIS adalah salah satu game VR raksasa. Diciptakan oleh James Halliday (Mark Rylance). Aroma persaingan dengan kompetitornya Nolan Sorrento (Ben Mendelsohn), pendiri IOI.
Sayembara Game VR ini sepintas terlihat sangat sederhana. Hanya mencari dimana Telur Paskah disembunyikan. Barangsiapa menemukan telur Paskah itu akan mewarisi seluruh kekayaan pembuat game itu. Ternyata, teka teki Telur Paskah itu sungguh rumit hingga bertahun-tahun tak ada yang bisa memenangkan sayembara itu. Jutaan orang sudah mencoba dan menyerah kalah.
Sampai suatu kali ada seorang anak muda, yang mencobanya. Anak muda itu adalah Wade Owen Watts yang diperankan Tye Sheridan. Ia berhasil melewati tantangan pertama dalam berburu harta karun. Namun selanjutnya, Watts menghadapi situasi yangtak mudah. Ia dilemparkan ke tahun 1980. Banyak hal usang yang membingungkan ditemui oleh mereka yang hidup di masa depan.
Film yang diproduksi Warner Bros ini disutradarai oleh sineas kawakan, Steven Spielberg. Film ini mulai tayang 28 Maret 2018 secara serentak di bioskop-bioskop tanah air. Ready Player One diadaptasi dari novel berjudul sama karya Ernest Cline. Cline mengklaim bahwa film ini adalah manifestasi dari visi dan imajinasinya saat ia remaja. Cline hampir-hampir putus asa dan sempat berfikir tak mampu menyelesaikan buku atau novelnya ini. Butuh 10 tahun untuk menyelesaikannya. Namun saat dipublikasi, karyanya ini menjadi menjadi best-seller.
Durasi film ini cukup panjang, sekira 140 menit atau dua jam lebih dua puluh menit. Sementara rerata film bioskop sekarang adalah 90 menit atau satu setengah jam. Kamu dijamin puas. Kecuali kamu tak suka film fantasi, mungkin waktu sepanjang itu justru akan menyiksamu.
Salah satu pesan positip dari film ini adalah hilangnya kepekaan sosial pada masyarakat saat dunia digital mendominasi kehidupan sehari-hari. Pesan ini bukan hanya layak direnungkan namun bisa menjadi inspirasi bagi penonton untuk bertindak nyata agar sisi-sisi manusiawinya kembali berpijak di alam nyata.