Ekonomi Melemah, Theresa May Dorong Inggris Gabung Kesepakatan Brexit

Ekonomi Melemah, Theresa May Dorong Inggris Gabung Kesepakatan Brexit

MONITORDAY.COM  - Para pemimpin Uni Eropa akhirnya menandatangani kesepakatan Brexit dengan Inggris di KTT Brussels, sejak Minggu (25/11). Tak terkecuali negara adidaya Inggris yang diwakili oleh Theresa May selaku perdana Menteri ikut menyetujui paket kesepakatan ini.

Jean-Claude Juncker selaku Presiden Komisi Eropa  mengatakan ini adalah kesepakatan terbaik. Meski tetap akan ada penilaian dari kelompok yang pro maupun anti-Brexit di parlemen Inggris atas kesepakatan ini.

"Golongan di parlemen Inggris yang berpikir bahwa, dengan menolak kesepakatan, mereka akan mendapatkan kesepakatan yang lebih baik, akan kecewa," Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker, dikutip dari Reuters.

Di lain sisi, Theresa May masih bimbang dalam menentukan keputusan apakah Inggris akan tetap bergabung atau keluar dari kesepakatan ini. Keputusan bergabungnya Inggris dalam Kesepakatan Brexit akan diumumkan pada Minggu (16/12).

May juga mengatakan kesepakatan ini menawarkan kendali atas batas dan anggaran Inggris sambil mempertahankan keselarasan yang erat dalam peraturan Uni Eropa untuk bisnis dan keamanan Inggris dengan Eropa.

Saat ini poundsterling melemah ke level terendahnya dalam 1,5 tahun terakhir. Pound diperdagangkan sekitar 1,2548 terhadap dolar pada pukul 16.00 waktu London. Indeks Eropa Stoxx 600 terjun bebas 1,8% dengan seluruh bursa dan sektor saham berada di zona negatif.

Saham sektor otomotif, yang rentan terhadap isu perdagangan akibat tingginya ekspor, tergelincir 2,8% di tengah ketegangan perdagangan yang meningkat.

Kondisi yang melemah pada perekonomian Inggris menjadi pertimbangan tersendiri bagi keputusan yang akan ditindaklanjuti oleh May.  May juga menambahkan bahwa dalam negosiasi apapun, termasuk soal kesepakatan tentang Brexit, tidak bisa semuanya yang diinginkan dapat tercapai.