KKN di Desa Penari: Film Epick Yang Bikin Erick Thohir Penasaran

MONITORDAY.COM - Film layar lebar bergenre horror ‘KKN di Desa Penari’ makin ramai di bioskop. Hingga Selasa, 17 Mei 2022 saja film yang konon diangkat dari kisah nyata ini telah ditonton 6 juta kali.
Berkat pencapaian ini, ‘KKN di Desa Penari’ pun menjadi film horror Indonesia terlaris sepanjang masa. Ini tentu saja mengalahkan film ‘Pengabdi Setan’ garapan Joko Anwar sekali pun.
Karena film ini konon diadaptasi dari kisah nyata yang sebelumnya viral di media sosial, twitter. Maka kehadiran film ini pun sempat ditunggu-tunggu dan membuat para penggemar film hantu dibuat penasaran.
Tak terkecuali Menteri BUMN Erick Thohir. Pasalnya, eks presiden Inter Milan ini sempat 2 kali mengunjungi Banyuwangi, lokasi KKN yang diceritakan dalam film ini. Terakhir, Erick berkunjung ke Banyuwangi pada akhir pekan lalu.
Untuk mengobati rasa penasarannya, Erick pun mewawancarai Pengelola Wisata Rowo Bayu Banyuwangi, Sudirman. Pria paruh baya dengan kumis yang sedikit tebal.
“Siapa yang sudah nonton KKN di Desa Penari. Cerita ini sangat menarik kita gali. Seperti apakah cerita itu, nah beliaulah yang lebih tahu,” ujar Erick dalam video yang diunggah di akun instagramnya, Rabu (18/5).
Erick Thohir lantas menyorongkan pertanyaan kembali, sambil menegaskan. Apakah itu true strory, benar-benar kisah nyata? Seturut kemudian, Sudirman pun memastikan bahwa cerita KKN di Desa Penari itu benar adanya. Itu true story.
“Iya, itu cerita Desa Penari berangkat dari KKN mahasiswa di tahun 2008. Waktu itu ada 6 mahasiswa dari Surabaya. Nah, dalam studi kasusnya, dua remaja ini ada ikatan asmara. Sehingga dalam menjelajah itu tidak di situs. Keluar situs, agak utaranya,” jawab Sudirman.
Melihat Erick Thohir seperti belum yakin, Sudirman pun melanjutkan ceritanya. Menurut dia, di sana mereka berdua bertemu seseorang. Mereka diajak mampir ke rumah orangtuanya lalu dijamu. Mereka diberi makanan dan diceritakan soal desa itu,” ujar Sudirman.
Jelang sore, saat mereka hendak pulang, mereka diberi oleh-oleh masing-masing satu bingkisan. Menurut Sudirman, mereka berdua membuka oleh-oleh itu. Dan ternayta isinya kepala kera yang baru dipotong.
“Si mahasiswa pingsan. Dalam beberap hari kemudian dia meninggal. Sementara yang perempuan, satu bulan kemudian menyusul, meninggal dunia,” ujar Sudirman.
Erick yang makin penasaran setelah diceritakan Pak Sudirman mengatakan, jika dalam waktu dekat dirinya akan kembali ke banyuwangi untuk melihat langsung desa penari. Namun kata dia, di siang hari saja.
“Saya akan ketiga kalinya ke Banyuwangi melihat secara langsung desa penari. Namun Siang-siang saja,” ujar Erick setengah bercanda.
“Malam juga tidak apa-apa,” ujar Sudirman, setengah bergurau.
Suasana makin tegang, karena Erick dibuatnya tegang bukan main. [ ]