Kebun Stroberi Berteknologi Tinggi
Tidak ada orang yang mau bekerja di rumah kaca pertanian lagi. Termasuk untuk menjadi petani stroberi padahal hasilnya sangat menjanjikan. Kebutuhan sangat tinggi dan ketersediaan terbatas. Pertanian stroberi adalah keterampilan yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dikuasai, dan itu bukan profesi yang begitu menjanjikan.

Rumah Kaca Berteknologi Tinggi untuk Kebun Stroberi
LAKEYBANGET.COM – Masihkah ada yang mau jadi petani di negara maju? Walau ada mungkin akan semakin sedikit. Ini juga terjadi di Jepang. Kota Yamamoto di timur laut Jepang terkenal dengan stroberi.
Tidak ada orang yang mau bekerja di rumah kaca pertanian lagi. Termasuk untuk menjadi petani stroberi padahal hasilnya sangat menjanjikan. Kebutuhan sangat tinggi dan ketersediaan terbatas. Pertanian stroberi adalah keterampilan yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dikuasai, dan itu bukan profesi yang begitu menjanjikan.
Sampai akhirnya ditemukanlah sebuah titik balik di Yokohama. Ketika mantan pengusaha teknologi Hiroki Iwasa mungkin telah menemukan solusi yang tepat. Untuk mengakhiri minimnya tenaga petani stroberi di sana.
Dia telah menciptakan rumah kaca berteknologi tinggi yang mengotomatisasi sebagian besar proses. Hebat ya? Iwasa telah mengembangkan rumah kaca berteknologi tinggi untuk menanam stroberi. Tentu karena pengetahuan yang sangat tinggi dalam pencapaian teknologi. Modal juga kuat. Sulit terbayang itu dilakukan petani dan pengusaha kita di Indonesia.
Iwasa adalah penduduk asli Yamamoto yang bekerja di Tokyo sebagai insinyur TI. Sebuah kesadaran yang mulia untuk kembali membangun daerah asalnya dengan cara yang luar biasa. Mempertemukan pertanian dengan hi-tech. Menemukan solusi bagi masyarakatnya.
Pada tahun 2011, ketika gempa bumi dan tsunami melanda kota kelahirannya, ia memutuskan ingin melakukan sesuatu untuk membantunya bangkit kembali. Bangkit dari keterpurukan dan menyemai semangat baru untuk menjalani kehidupan dengan denyut ekonomi dan kerja keras. Khas semangat orang Jepang.
Dia mencoba menanam stroberi dengan cara konvensional, tetapi seorang petani setempat mengatakan kepadanya bahwa perlu waktu satu dekade untuk menguasai metode itu. Waktu yang cukup lama untuk bangkit dan mempelajari sesuatu yang baru bagi mereka yang belum pernah menggelutinya.
Untuk itu dia memanfaatkan pengalamannya dan membawa teknologi ke rumah kaca. Komputer sekarang mengatur dan menyesuaikan kondisi, menciptakan suhu, kelembaban, dan tingkat karbon dioksida yang sempurna untuk buah.
Mereka bahkan mengontrol gorden untuk menyesuaikan tingkat sinar matahari. Lalu, seorang anggota staf memeriksa kondisi di rumah kaca. Grafik menunjukkan tingkat suhu, kelembaban, dan karbon dioksida di rumah kaca.
Kini, hasil karyanya dijual di department store kelas atas, dan ia telah membuka outlet khusus di Tokyo. Pelanggan menikmati kue di kafe bertema stroberi Iwasa di Tokyo. Luar biasa bukan?
Sekarang dia telah membuktikan modelnya, dia ingin mengajar orang lain bagaimana melakukan hal yang sama. Dia menjalankan kursus untuk mengajar pemula cara menanam stroberi yang hebat. Sebuah kerja keras dan pengabdian yang membuahkan hasil membanggakan.