Kasus Buron Harun Masiku, DPR : Ini Ujian Bagi KPK

Karena itu ini ujian bagi KPK. Apakah dia lolos atau tidak. Apakah benar seperti yang dipersepsikan publik bahwa KPK versi baru ini memang 'ompong'. Memang lemah. Apabila mereka gagal mendapatkan orang-orang ini, maka benarlah kesimpulan bahwa KPK versi baru ini memang sengaja dilemahkan.

Kasus Buron Harun Masiku, DPR : Ini Ujian Bagi KPK
Kompleks Parlemen/ Net

MONITORDAY. COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menjadi sorotan. Pasalnya, hingga kini dua nama yang masih buron dan belum kunjung ditemukan yakni Mantan Sekretaris MA, Nurhadi dan Politisi PDIP, Harun Masiku.

Anggota Komisi III DPR RI, Benny Kabur Harman menyatakan bahwa penemuan dua buronan tersebut merupakan ujian bagi KPK. Menurutnya, dua orang itu harus ditemukan agar KPK dapat membantah persepsi negatif.

"Karena itu ini ujian bagi KPK. Apakah dia lolos atau tidak. Apakah benar seperti yang dipersepsikan publik bahwa KPK versi baru ini memang 'ompong'. Memang lemah. Apabila mereka gagal mendapatkan orang-orang ini, maka benarlah kesimpulan bahwa KPK versi baru ini memang sengaja dilemahkan," kata Benny di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/02/2020).

Menurut Benny, kasus Harun Masiku merupakan meja pertaruhan KPK. Apakah nanti KPK akan sukses menang atau justru kalah.

"Ini ujian berat bagi KPK versi baru. Apabila dapat dia (Masiku), maka lolos lah KPK. Apabila kalah, ya sudah," ucap Benny.

Lebih lanjut, Benny menilai bahwa Masiku benar-benar tidak melarikan diri. Menurutnya, justru menduga bahwa Masiku disembunyikan.

"Jadi menurut saya, di zaman begini, susah dipercaya bahwa Masiku ini melarikan diri atau bersembunyi. Di zaman begini ini, lebih tepat kalau Masiku itu disembunyikan. Dugaan saya disembunyikan," ujarnya.

Politisi Partai Demokrat itu mengharapkan KPK tak bekerja sendiri dalam upaya menemukan Masiku. Bahkan, KPK bisa menggandeng Polri hingga Badan Intelijen Negara.

"Kalau minta bantuan Kapolri itu kan sudah berapa Polsek. Polres saja mungkin 500an. Katakanlah setiap Polres punya 10 Polsek. Sudah 5.000 itu. Masa enggak dapat Masiku," pungkasnya.