Jangan Teteskan Airmata Lagi, Ariana

Itulah sepenggal lirik lagu yang dipopulerkan Ariana Grande. Video Klip yang ditayangkan di kanal Vevo dari lagu yang berjudul No Tears Left To Cry ini dilihat oleh tak kurang dari 665 juta penonton. Belum lagi video lagu ini di berbagai versi live, versi lirik, dan versi lounge di berbagai kanal.

Right now, I'm in a state of mind

I wanna be in like all the time

Ain't got no tears left to cry

So I'm pickin' it up, pickin' it up

I'm lovin', I'm livin', I'm pickin' it up

 

LAKEYBANGET.COM - Itulah sepenggal lirik lagu yang dipopulerkan Ariana Grande. Video Klip yang ditayangkan di kanal Vevo dari lagu yang berjudul No Tears Left To Cry ini dilihat oleh tak kurang dari 665 juta penonton. Belum lagi video lagu ini di berbagai versi live, versi lirik, dan versi lounge di berbagai kanal.

 

Ya, Ariana telah menjadi salah satu penyanyi wanita yang sukses saat kembali ke panggung setelah absen. Kembali menghentak blantika musik. Para pengamat musik meyakini tidak ada bintang pop dalam sejarah yang pernah comeback seperti yang Ariana Grande lakukan saat ini. Dia sempat undur sejenak. Bukan karena masalah kesehatan pribadi. Bukan juga soal manajemen atau kasus hukum.  

 

Masih segar dalam ingatan kita akan pemboman konser Manchester yang menewaskan 22 orang dan melukai lebih dari 59 orang. Peristiwa yang pasti membayangi sepanjang hidup dan kariernya. Bayangan kelam itu mampu ditepisnya. Tanpa kehilangan simpati dan empati pada penggemarnya yang menjadi korban dalam peristiwa itu.  

 

"No Tears Left to Cry," dirilis  pada Jumat 20 April 2018 sebagai single yang menandai kembalinya Ariana di dunia musik. Baris liris "Tidak ada air mata yang tersisa untuk menangis" bukan saja mengungkapkan masalah yang bersifat personal. Lebih dari itu juga menjadi ungkapan atas kesedihan yang dialami oleh para korban tragedi itu.  

 

Lagu ini melambung. Memuncaki tangga lagu di banyak negara. Klipnya ditonton jutaan orang. Video yang futuristik. Dengan latar gedung-gedung tinggi. Dominasi warna hitam-putih. Komputer grafis yang mampu menghadirkan fantasi menembus sekat-sekat ruang.

 

Lagu yang merupakan co-produksi Max Martin dan co-write Savan Kotecha ini  menyajikan beat di awal lagu sudah menghentak. Berlanjut  di bagian choir  menjadi semacam deklarasi kemerdekaan sepanjang masa: "Ini adalah bagiannya. di mana saya mengatakan saya tidak mau ya / saya lebih kuat daripada sebelumnya / Ini adalah bagian di mana saya membebaskan / 'Karena saya tidak bisa menahannya lagi.'

 

Perasaan terbebas pada lagu itu luar biasa, penuh semangat. Itulah makna kemenangan. Yang juga membuat lagu ini berjaya.

"No Tears" bukanlah kemenangan; setidaknya, tidak dengan cara yang sama. Intro-nya lambat dan jarang - seperti Gloria Gaynor "I Will Survive," seperti yang aslinya ditunjukkan oleh kontributor Billboard Richard S. He - tetapi ketika ketukan menurun dan hook synth akhirnya bersinar, kedengarannya sudut, off-keteraturan , tidak langsung memuaskan.