Ingin Bahagia? Ini Kuncinya (Bagian 3)

Bahagia bisa diupayakan. Mengapatak kamu coba memulainya?

Ingin Bahagia? Ini Kuncinya (Bagian 3)
(c) bradaronson.com

 

LAKBAN – Kebahagiaan menjadi keinginan semua orang. Betapapun banyak orang yang mengaku hidupnya tak bahagia. Banyak pula yang frustasi karena kerja kerasnya tak menghasilkan kebahagiaan dalam dirinya.  Kamu sendiri bahagia atau tidak?

Kebahagiaan memang sulit dilukiskan. Lulus sekolah, menikah, memiliki anak, kumpul bersama keluarga dan sahabat adalah beberapa diantara momen bahagia yang sering kita rasakan. Momen-momen itu tak jarang kita bagi lewat medsos dengan emoticon dan stiker yang menandai perasaan bahagiamu. Tapi secara umum, adakah hari-harimu membahagiakanmu? Ada beberapa tips yang Lakban berikan khusus buat kamu yang ingin menggapai bahagia.

PERTAMA, CARI TAHU APA YANG HARUS DILAKUKAN TERLEBIH DAHULU. Setiap orang memiliki keistimewaan dan keunikan. Maka orang yang ingin bahagia harus tahu darimana memulai upayanya. Sesuai dengan kebutuhannya. Menggunakan keunggulan yang dimilikinya. Dan memperbaiki bagian-bagian tertentu sesuai prioritas.

Misalnya dengan langkah awal memperbaiki ibadahmu. Dengan mendekat kepada Tuhan, kamu bisa menuju bahagia. Kamu akan lebih tenteram dan damai. Kepasrahan meningkat. Harapan pun tumbuh. Doa-doa akan menjadi penguat hatimu.

Atau kamu ingin memulainya dengan memperbaiki pola hidup. Bangun pagi, olahraga, dan sarapan sehat. Jalan pagi atau bersepeda misalnya. Hal sederhana yang ternyata membuatmu merasa lebih bahagia dan cukup energi untuk menghadapi hari-harimu dengan senyum dan tawa. 

KEDUA, BANGITKAN KEPERCAYAAN DIRIMU. Mengapa kamu repot-repot meningkatkan kebahagiaanmu jika kamu tidak yakin bisa menggapainya ? Kamu harus pede bahwa kamu bisa dan berhak bahagia. Itulah mengapa sangat penting untuk membangun self-efficacy - untuk membuktikan pada diri sendiri bahwa kamu dapat meningkatkan kebahagiaanmu.

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan langkah mudah seperti bersyukur. Kita mungkin kurang menghargai betapa banyak hal yang patut kita syukuri. Mensyukuri semua hal yang telah Tuhan berikan untukmu. Pun dalam keadaan penuh sulit dan tertekan. Dalam keadaan tak berdaya. Syukurilah hal-hal yang masih tetap kamu miliki.  

Atau cobalah memprioritaskan menghabiskan waktu untuk melakukan hal-hal menyenangkan. Berhasil melakukan hal-hal yang memang menjadi passionmu akan membangkitkan rasa percaya dirimu.  

KETIGA, MAJU TERUS  DENGAN BELAJAR BAGAIMANA MERASA LEBIH BAIK TENTANG DIRIMU SENDIRI.

Agar lebih bahagia, kamu mungkin akan membuat lebih banyak kemajuan dengan berfokus pada keterampilan yang paling terkait erat dengan kebahagiaan.  Dalam sebuah penelitian, keterampilan yang biasanya ternyata paling erat terkait dengan kebahagiaan adalah: pandangan diri yang positif. Belajar bagaimana merasa lebih baik tentang dirimu - misalnya, dengan membayangkan diri sebaik mungkin, mencatat kualitas positifmu, atau mengidentifikasi kekuatanmu - dapat sangat membantu meningkatkan kebahagiaanmu.

KEEMPAT, BUAT KESEIMBANGAN DAN ATASI KELELAHAN.

Sebuah upaya perlu energi. Sebuah langkah perlu kekuatan ekstra. Kelelahan fisik dan kelelahan mental harus diatasi dulu. Atur ulang seluruh rencana dan jadwal. Dengan pola hidup yang lebih sehat, lebih dekat dengan Tuhan, jadwal yang teratur, olahraga dan makan yang terjaga. Energi baru akan muncul. Kelelahan akan teratasi.  

Keseimbangan antara kerja fisik dan berfikir. Keseimbangan antara kerja dan rekreasi. Keseimbangan menu dan pola makan. Termasuk keseimbangan antara kehidupan pribadi, keluarga, dan sosial. Keseimbangan itu akan menciptakan siklus energi. Sehingga mengerjakan satu hal berarti istirahat dari hal lainnya. Semua ada saatnya.   

KELIMA, MENGINGAT HAL-HAL POSITIF.

Setiap wilayah di otak kita dapat diperkuat melalui latihan. Jika otak kita benar-benar pandai mengingat hal-hal negatif yang terjadi, dapat berguna untuk memperkuat daerah otak yang bertanggung jawab untuk mengingat hal-hal positif.

Tentu bukan untuk membuat kita terlena. Hal positif yang ada di benak kita harus mampu kita gerakkan menjadi kekuatan untuk meraih bahagia. Kalau perlu, tuliskan hal-hal positip yang terbayang di benakmu. Untuk dibaca ulang agar otak kita bisa merekam ulang segala hal yang positif.