Hmm..Ada Festival Mr.P Di Kawasaki Lho

Pada abad ke-21, festival penis baja tentu memiliki tema yang kekinian. Tema yang diusung adalah agar melakukan seks dengan aman serta menggalang dana untuk pencegahan HIV.

Hmm..Ada Festival Mr.P Di Kawasaki Lho
Festival Penis Baja (dailymail.co.uk)

LAKEYBANGET.COM - Ada macam-macam festival di dunia ini. Dari yang biasa, sampai yang membuat dahimu berkerut. Seperti misalnya Festival Shinto Kanamara Matsuri atau festival penis baja. Tahun ini merupakan kali yang ke-39, festival penis baja dihelat.

Festival penis baja memiliki tujuan untuk merayakan dan mengucapkan terima kasih atas kesuburan yang dimiliki para pria. Secara historis, akar festival ini memiliki dimensi sejarah pada abad ke-17. Seperti dilansir Daily Star, terdapat kisah tentang iblis bergigi tajam yang jatuh cinta kepada seorang gadis cantik. Kesengsem dengan si gadis, sang iblis merampok kebahagiaan sang gadis dengan kekasihnya melalui cara yang mengerikan.

Beruntung ada seorang pandai besi yang membuat sebuah penis baja. Penis baja ini mampu mematahkan gigi taring sang iblis. Akhirnya sang iblis takluk dan sang gadis happily ever after.

Pada abad ke-21, festival penis baja tentu memiliki tema yang kekinian. Tema yang diusung adalah agar melakukan seks dengan aman serta menggalang dana untuk pencegahan HIV. Festival penis baja juga diminati karena nilai kultural, sejarah, keunikan, serta ragam kulinernya yang agak-agak unik gitu deh.

Yuk dilihat kemeriahan festival penis baja di bawah ini.

Japanese revellers carried giant phalluses through the streets of Kawasaki on Sunday to worship the humble penis and fertility in one of the world's most unusual festivalsĀ 

Residents of Kawasaki carry phalluses of all different sizes while participating in a tradition that began nearly 40 years ago

Proceeds from sales of the saucy memorabilia go to HIV research while the shrine itself is visited year-round by married couples hoping to start a family

Women with penis ice lollies

Visitors pose with phallus-shaped lollipops in front of a large pink shrine. The festival is held annually on the first Sunday in April, attracting hundreds of visitors from both inside and outside Japan