Hari-hari Pertama di Sekolah
Kehadiran ortu di sekolah akan meneguhkan semangat dan kebersamaan dalam keluarga

LAKBAN- Tahun ajaran baru sudah tiba. Banyak hal yang menjadi tantangan baik bagi siswa baru maupun siswa yang naik kelas. Suasana baru, teman baru, dan guru baru. Semua yang serba baru bisa dioptimalkan menjadi hal yang positip. Energi dan semangat baru itu akan menjadi modal yang sangat berharga dalam membangun generasi baru yang berkarakter dan cerdas.
Bagi mereka yang naik kelas mungkin penyesuaiannya tidak terlalu banyak. Lain halnya dengan mereka yang statusnya murid baru. Himbauan pada orangtua siswa untuk meluangkan waktu mendampingi anak-anaknya yang baru masuk sekolah sudah disampaikan pemerintah. Kemendikbud mensosialisasikan himbauan terkait hari pertama di sekolah dengan massif. Suasana hari pertama pun tak lagi menegangkan buat murid baru. Justru menjadi semacam perayaan yang menggembirakan.
Kamu dan ortu bisa mengkomunikasikan banyak hal terkait persiapan sekolahmu. Kamu tetap berupaya untuk menjadi siswa yang mandiri. Persiapkan segala sesuatunya dan jangan bergantung pada orangtua. Apalagi maunya tahu beres. Semua diserahkan pada ortu. Tentu saja itu tidak benar. Ortu dan kamu harus menjadi tim yang kompak. Bahu-membahu dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Ortu mengantar ke sekolah di hari pertama untuk apa? Tentu saja tidak sekedar mengantar sampai ke pintu gerbang. Tindakan itu akan memberi semangat buat sang anak. Perhatian ortu sangat berarti bagi anak. Sesibuk apapun ortu, pasti punya waktu barang sehari untuk mendampingi anaknya untuk menempuh jalan mulia menuntut ilmu dan menempa diri menjadi pribadi yang berkarakter kuat.
Pada kesempatan itu, ortu dapat berkenalan dan mengapresiasi para guru yang akan membimbing putra-putrinya. Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah. Ortu punya peran besar. Apalagi dikaitkan dengan pendidikan dalam pengertian yang luas. Rumah dan Ortu adalah sekolah dan guru terbaik. Keluarga adalah kelas paling ‘nyaman’ bagi upaya pendidikan.
Saling memperkenalkan diri dan bertukar nomor telepon akan sangat bermanfaat. Nomor telpon guru dan nomor sesama ortu. Mungkin juga bisa ditindaklanjuti dengan membuat grup media sosial yang melibatkan para guru dan orang tua siswa. Banyak hal bisa dikomunikasikan dengan memanfaatkan media komunikasi.
Ortu juga berkesempatan untuk menyampaikan sifat dan kebiasaan anak di rumah yang bisa menjadi masukan bagi guru untuk membimbingnya. Guru bisa mengantisipasi bila peserta didik memiliki hambatan tertentu terkait kondisi fisik maupun psikologisnya. Guru bisa menyampaikan saran-saran pada ortu. Demikian juga sebaliknya. Harapan dan masukan dari para ortu menyangkut anaknya maupun terkait sekolah menjadi sangat penting.
Yang tak kalah pentingnya adalah ortu bisa menawarkan bantuan untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan penunjang pembelajaran di sekolah. Misalnya kegiatan parenting, belajar kelompok di rumah, dan berbagai kegiatan yang bisa merekatkan kebersamaan ortu maupun peserta didik. Kegiatan bakti sosial untuk meningkatkan kepedulian peserta didik mungkin juga merupakan contoh keterlibatan ortu dalam menunjang pembentukan karakter peserta didik.