Erdogan: Gambar Yesus dan Bunda Maria Bakal dihapus di Hagia Sophia Pakai Teknologi Khusus, Siapa yang Larang?
Presiden Turki Racep Tayyep Erdogan menegaskan tidak ada satu negara manapun di dunia ini yang berani mengotak, atik apalagi turut intervensi. Keputusannya bukan merubah tapi mengembalikan fungsi Hagia Sophia sebagai Masjid.

MONITORDAY.COM - Presiden Turki Racep Tayyep Erdogan menegaskan tidak ada satu negara manapun di dunia ini yang berani mengotak, atik apalagi turut intervensi. Keputusannya bukan merubah tapi mengembalikan fungsi Hagia Sophia yang sebelumnya adalah Museum menjadi Masjid.
Meski Uni Eropa, termasuk Yunani, Perancis dan Amerika Serikat (AS) telah melayangkan kritik serius terhadap keputusan Turki yang mengubah museum Hagia Sophia kembali menjadi masjid. Namun, Presiden Erdogan tidak mau menggubris dan tekadnya telah bulat.
Langkah pertama yang diambil Presiden Erdogan adalah menghapus gambar Yesus, Bunda Maria dan orang-orang kudus Kristen dengan teknologi khusus yang menggunakan teknik pencahayaan, sebagaimana dilaporkan Greek City Times, belum lama ini.
Juru bicara Kepresidenan Turki Ibrahim Kalin mengatakan tirai khusus akan digunakan selama ibadah shalat berlangsung. Ada pun karpet akan digelar di lantai yang menyala untuk menggelapkan ruangan agar gambar-gambar dari ajaran Kristen tidak tampak.
"Sesuai fungsinya sebagai masjid, orang-orang yang akan masuk Hagia Sophia harus melepas sepatu mereka terlebih dahulu. 'hilangnya warisan dunia bukan persoalan' yang penting bagi Hagia Sophia. Negara lain mohon menghormati keputusan Pemerintah Turki, jika dibandingkan masjid di negara lain yang dirubah bahkan dihancurkan seperti di Spanyol. Bahkan Masjid-Al Aqsa menjadi tawanan Israel, dunia bungkam tak berkutik," tegasnya.
Lebih lanjut, Ibrahim menekankan bahwa, "Perubahan Hagia Sophia sebagai masjid bukan berarti menahan wisatawan atau pun turis lokal dan mancanegara dari kunjungan mereka. Turki negeri beradab yang akan tetap menjaga ikon-ikon unik ajaran Kristen dan gambar mosaik Yesus Kristus di situs tersebut.
Sebelumnya, Metropolitan Hilarion dari Volokolamsk dari Gereja Kristen Ortodoks Rusia memperingatkan pekan lalu bahwa mosaik Yesus dan Bunda Maria 'yang diselamatkan secara ajaib' di situs Hagia Sophia kemungkinan besar akan rusak jika Ankara mengubahnya menjadi masjid.
Diwawancarai oleh Media Rossiya 24, pemimpin Gereja Kristen Ortodoks itu mengatakan bahwa dia ingin mengetahui seperti apa nasibnya mosaik-mosaik tersebut dan bagaimana nasib Hagia Sophia jika diubah menjadi masjid lagi.