Ekspor Pertanian Indonesia Meningkat di Tengah Lesunya Iklim Ekonomi Dunia
Hal tersebut diupayakan dalam rangka menjalankan instruksi Presiden kepada Kabinet Kerja agar memberi kemudahan-kemudahan untuk membuka peluang sebesar-besarnya pada potensi ekspor dan datangnya investasi ke Indonesia.

MONITORDAY.COM – Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pertanian Ketut Kariyasa menyebut, dalam periode 2014-2018, Ekspor pertanian Indonensia terus bergerak meningkat di tangah lesunya iklim ekonomi internasional.
Hal tersebut diupayakan dalam rangka menjalankan instruksi Presiden kepada Kabinet Kerja agar memberi kemudahan-kemudahan untuk membuka peluang sebesar-besarnya pada potensi ekspor dan datangnya investasi ke Indonesia.
“Dalam empat tahun terakhir ekspor produk pertanian menunjukkan kinerja yang sangat membanggakan. Hal ini terlihat dari jumlah ekspor produk pertanian yang terus meningkat,”ujar Ketut Kariyasa, dikutip dari laman kementan.go.id, Rabu (8/8).
Ketut menjelaskan, ekspor produk pertanian Indonesia masih bertengger pada angka 33,5 juta ton pada tahun 2013, dan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Sementara pada tahun 2018 ekspor pertanian mencapai 42,5 juta ton dan meningkat 26,9 persen dibanding tahun 2013.
“Demikian juga kalau dibandingkan dengan periode sebelumnya, selama periode 2014-2018, total ekspor pertanian Indonesia mencapai 195,7 juta ton atau meningkat sebesar 28,3 persen dibandingkan total ekspor pertanian pada periode 2009-2013 yang hanya sebesar 152,5 juta ton,” sambungnya.
Sementara itu, nilai dari ekspor pertanian juga meningkat tajam. Ketut menguraikan, selama periode 2014-2018 total nilai ekspor pertanian Indonesia sebesar Rp 1.957,8 Triliun dan meningkat 26,3 persen dibandingkan total nilai ekpsor pertanian periode sebelumya (2009-2013) yang hanya sebesar Rp 1.549,5 Trilun.
Ketut memprediksi, di tahun ini 2019 ini, ekspor pertanian akan mampu melebihi tahun sebelumnya. Sampai dengan Triwulan II (Januari – Juni) tahun 2019, jumlah ekspor pertanian telah mencapai 19,8 juta ton, sementara sampai Triwulan II pada tahun sebelumnya (2018) jumlah ekspor pertanian sebesar 18,9 juta ton.
“Dengan demikian sampai Triwulan II tahun 2019 terjadi peningkatan ekspor pertanian sebesar 4,76 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ketut menambahkan, bahwa Kementan terus berupaya untuk meningkatkan ekspor ke depan. Hal ini dilakukan dengan terus meningkatkan produksi dalam negeri melalui berbagai program terobosan.
“Beberapa langkahnya antara lain kebijakan mempermudah proses eskpor, perbaikan sistem layanan karantina, membangun kawasan pertanian berbasis keunggulan komparatif dan budaya, peningkatan efisiensi biaya produksi dan daya saing melalui modernisasi pertanian, serta melakukan diplomasi untuk memperluas jenis komoditas dan tujuan pasar ekspor ke negara-negara baru,” urai Ketut.