Dunkirk : Film Perang atau Bukan?
Apa istimewanya Dunkirk hingga dinominasikan di 8 kategori Piala Oscar?

Kalau ada film yang dapat meningkatkan apresiasi terhadap sebuah film, 'Dunkirk' mungkin salah satunya. Film ini membawa pesan bahwa ‘Harapan adalah Senjata’. Di saat situasi paling sulit, banyak orang kehilangan harapan. Pun itu terjadi saat pasukan Jerman sudah menguasai Polandia dan merangsek ke perbatasan Perancis. Inggris, Belanda, Belgia dan Perancis bersekutu melawan Jerman.
Karena ini kisah nyata, kamu juga bisa belajar sejarah. Dalam operasi penyelamatan paling dramatis ini, Pasukan BEF (British Expedition Force) Inggris dikirimkan untuk membantu Perancis. Tak kurang dari 300 ribu tentara di kirim ke garis depan yang ada di wilayah Perancis.
Dalam catatan sejarah disebutkan bahwa Maginot Line, perbatasan Perancis yang kokoh dengan dukungan alat berat memang sulit ditembus. Namun, ahli strategi Nazi membuat langkah taktis dengan serangan memutar. Perancis pun kewalahan. Sebagaimana kita tahu Inggris dipisahkan Selat Channel dengan Eropa.
Demi mengetahui bahwa Perancis tidak akan mampu dipertahankan, PM Churcill pun memutuskan mengelar Operasi Dynamo, operasi evakuasi tentara Inggris dari titik terdekat. Titik itulah Dunkirk. Kota yang terletak di pinggir Selat yang memisahkan Inggris dengan daratan Eropa. Kamu bisa googling, dimana letak dan seperti apa lokasi itu. Film ini mengambil tempat shooting yang sama dengan lokasi bersejarah yang sebenarnya.
Operasi diam-diam tanpa memberitahu Perancis itu digelar dengan dukungan kapal-kapal perang. Namun, AU Jerman mengerahkan kekuatan penuh untuk melumpuhkan Dunkirk dan menenggelamkan kapal-kapal Inggris dan sekutunya yang sedang menjalankan operasi penyelamatan paling dramatis itu.
Kisah nyata di masa PD II ini diangkat ke layar kaca dengan sangat baik oleh Christopher Nolan. Film berdurasii 107 menit ini terhitung pendek dibandingkan dengan karya Nolan sebelumnya. Cara Nolan bertutur melalui film ini terbilang unik. Menggunakan 3 (tiga) titik setting lokasi, yaitu the mole (dermaga), the air (udara), dan the sea (laut) yang akhirnya memiliki titik temu di pantai Dunkirk.
Film ini menggali nilai kepahlawanan di satu sisi dengan nilai kemanusiaan di sisi lain. Suasana yang mencekam. Prajurit yang lelah dan frustasi. Di saat itulah kepahlawanan muncul bersama dengan kepedulian yang didasari rasa kemanusiaan.
Kepahlawanan pilot RAF atau Angkatan Udara Inggris. Tom Hardy yang berperan sebagai pilot pesawat tempur Spitfire. Wajahnya lebih banyak tertutup masker. Namun tetap bisa menyampaikan pesan kegigihan dan pengorbanannya dalam melindungi proses evakuasi. Sang pilot berjuang sampai tetes bahan bakar terakhir. Ia pun ditawan pasukan Jerman.
Kepahlawanan seorang pemilik kapal swasta yang nekad tidak menyerahkan kapalnya kepada AL Inggris. Ia justru mengajak anak dan seorang kadet untuk terjun langsung ikut mengevakuasi para prajurit. Mr. Dawson dengan anaknya Peter mencuri perhatian dengan akting pada adegan yang dramatis di atas kapal pesiar mereka. Mereka tetap konsisten maju ke Dunkirk, meski harus bersitegang dengan seorang pilot yang mereka tolong di tengah lautan.
Film ini juga membuat penasaran penonton yang ingin menyaksikan debut akting Harry Styles sebagai seorang tentara Inggris bernama Alex. Perjuangan para prajurit yang hampir kehilangan harapan untuk kembali ke rumah.
Nolan membuat film ini dengan medium film analog. Ia menggunakan dua format sekaligus, pita standar 35mm dan pita lebar IMAX 70mm. Totalitas dan kesetiaan Nolan padda medium film analog patut diapresiasi tersendiri. Mengingat saat ini teknologi digital telah mengalami kemajuan yang sangat signifikan termasuk dalam perekaman adegan film.
Salah satu yang kamu harus tahu adalah, tata suara dan ilustrasi musik menjadi elemen yang sangat penting dalam film. Hingga adegan yang digambarkan secara visual bisa ‘berbicara’. Emosi penonton pun terbawa. Keterlibatan Hans Zimmer, seorang komposer Jerman dalam pembuatan film bersama Nolan bukanlah untuk pertama kalinya. Hasilnya, musik yang mencekam sepanjang film ini membuat kita merinding, emosi terbawa pada suasana psikologis yang terekam dalam adegan demi adegan penyelamatan.
Film ini dinominasikan di Piala Oscar atau Academy Awards ke-90 tahun 2018 untuk kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik (Christopher Nolan), Musik Orisinil Terbaik (Hans Zimmer), Sinematografi Terbaik (Hoyte van Hoytema), Penyuntingan Film Terbaik (Lee Smith), Tata Suara Terbaik (Gary Rizzo, Mark Weingarten, Gregg Landaker), Desain Produksi Terbaik (Nathan Crowley, Gary Fettis), Penyuntingan Suara Terbaik (Richard King, Alex Gibson). Banyak banget, ya Guys?