DPR Minta TVRI Beri Klarifikasi Resmi Soal Program Belajar Dari Rumah Diselingi Mimbar Agama Katolik

Sebagai bentuk pertanggung jawaban kepublik TVRI segera melakukan klarifikasi secara resmi bahwa berita yang tersebar adalah hoaks agar polemik/kegelisahan orang tua murid terjawab.

DPR Minta TVRI Beri Klarifikasi Resmi Soal Program Belajar Dari Rumah Diselingi Mimbar Agama Katolik
Gedung TVRI di Senayan Jakarta.

MONITORDAY.COM - Ramai di media sosial banyaknya keluhan orang tua murid yang keberatan dengan adanya acara mimbar agama yang ditayangkan di jeda program Belajar Dari Rumah (BDR) di TVRI.

Diketahui, program mimbar agama yang sejatinya ditayangkan pukul 08.00 pagi, saat ini ditayangkan pukul 09.00, yang hal tersebut merupakan jeda setelah program BDR sesi pertama selesai.

Hal tersebut ditambah dengan adanya salah satu akun media sosial yang membagikan video berisi ceramah agama Katolik yang dinarasikan sebagai salah satu tayangan acara Mimbar Agama. Meskipun TVRI telah tegas menyebut itu bukanlah tanyangan Mimbar Agama.

Menanggapi hal itu, Anggota komis X DPR RI Illiza Sa’aduddin Djamal, meminta agar pihak TVRI memberi klarifiksi secara resmi terkait hal tersebut. Terutama terkait video hoaks yang mengatasnamanakan program mimbar agama.

Politisi PPP itu menilai, hal tersebut penting harus segera dilakukan karena masalah tersebut sudah terlanjur menjadi polemik, serta untuk menjawab banyaknya kegelisahan dari orang tua akibat kabar ini.

"Sebagai bentuk pertanggung jawaban kepublik TVRI segera melakukan klarifikasi secara resmi bahwa berita yang tersebar adalah hoaks agar polemik/kegelisahan orang tua murid terjawab," ujarnya, dalam Keterangan tertulis, Rabu (15/4).

Menurut dia, seharusnya TVRI segera merespon hal demikian dengan lebih sigap, jangan sampai terlajur terjadi polemik di masyarakat. Karena itu, TVRI kedepan diminta agar lebih tanggap jika ada lagi kejadian seperti ini.

"Saya juga meminta agar TVRI bisa lebih Alert dan cepat tanggap dalam merespon berita-berita yang dapat menimbulkan kegelisahan dan polemik di masyrakat," tutur Illiza.

Sebelumnya, TVRI sendiri telah memberikan tanggapan terkait banyaknya keluhan dari orang tua tentang adanya kabar tersebut.

Plh. Direktur Program dan Berita LPP TVRI, Usrin Usman mengatakan, tim pemeriksa TVRI sudah melakukan pengecekan ulang dan tidak menemukan video dimaksud dalam tayangan mimbar agama Katolik di TVRI tanggal 13 April 2020.

Usrin juga menyayangkan adanya pemberitaan sepihak terkait program Belajar dari Rumah (BDR) yang disebut diselingi dengan program mimbar agama sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat.

Ia menjelaskan, bahwa program BDR dan program mimbar agama Katolik atau mimbar agama lain merupakan program yang terpisah, berdiri sendiri-sendiri dan sudah terjadwal di dalam pola acara TVRI.

"Sama seperti program Belajar dari Rumah, program mimbar agama adalah bagian dari tugas kepublikan TVRI dalam mengakomodir upaya dakwah semua agama yang diakui di Indonesia," ungkapnya.

"Semua agama yang diakui negara mendapat porsi siaran di TVRI secara bergantian setiap harinya," lanjut dia.

Meski begitu, sebagai respon atas berbagai masukan, perhatian dan dukungan yang begitu besar dalam tayangan program BDR, maka TVRI memindahkan jam tayang program mimbar agama agar program BDR dapat ditayangkan secara berurutan tanpa jeda.

“Program mimbar agama akan ditayangkan pada pukul 17:00 WIB setiap harinya. Selanjutnya, bila dilakukan perubahan waktu penayangan akan diinformasikan oleh TVRI melalui newstickers atau promosi program,” ungkap Usrin.