Diserbu Wisatawan, Suku Baduy Meraup Cuan Saat Tahun Baru

Diserbu Wisatawan, Suku Baduy Meraup Cuan Saat Tahun Baru
Wisata budaya ke Suku Baduy/net.

MONITORDAY.COM - Suku Baduy yang berada di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten diserbu wisatawan dari berbagai daerah saat tahun baru ini.

Warga suku Baduy diuntungkan dengan ramainya wisatawan dari sejumlah daerah, seperti Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Lampung untuk merayakan pergantian tahun.

“Wisatawan itu datang ka pemukiman Badui sejak malam hingga siang hari,” kata Kudil (45), warga Badui Luar di Kampung Kadu Ketug, Kabupaten Lebak saat dihubungi di Rangkasbitung, Banten, Sabtu.

Berkat membludaknya pengunjung, pelaku usaha ekonomi setempat telah meraup cuan yang besar ketimbang hari biasa dengan omzet Rp500 ribu, menjadi Rp20 juta.

Mereka menjual aneka kerajinan, seperti kain tenun, ikat kapal lomar, tas koja, pakaian kampret, suvenir, batik, dan madu. Harga produk kerajinan bervariasi, mulai Rp20 ribu hingga Rp750 ribu per potong.

Rumah para warga Baduy ang menjual durian juga dipadati wisatawan yang membeli buah itu dan mengonsumsinya di tempat tersebut. Ada juga wisatawan memborong durian hingga Rp2 juta untuk dibawa pulang.

“Kami sangat terbantu pergantian tahun baru membawa berkah bagi pelaku ekonomi warga Baduy,” kata dia.

Suharmono, wisatawan yang juga warga Tangerang Selatan, mengaku bersama keluarga merayakan tahun baru di permukiman masyarakat Baduy sekaligus sebagai kesempatan introspeksi atas kehidupan selama setahun terakhir dan membangun semangat harapan hidup lebih baik pada tahun mendatang.

Ia mengaku tempat itu cocok untuk merayakan tahun baru karena di kawasan permukiman Baduy ada larangan berhura-hura dan berkerumun.

“Kami merayakan tahun baru ke permukiman Baduy sudah kedua kali dan menyenangkan dan damai, meski kondisi gelap gulita, karena permukiman Baduy merupakan kawasan hutan,” katanya.

Tetua adat yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Jaro Saija mengaku kunjungan wisatawan ke permukiman Baduy untuk merayakan pergantian tahun ini hingga ribuan orang, sedangkan tahun sebelumnya sepi.

Mereka, katanya, tetap harus mematuhi aturan adat dan pemerintahan, antara lain wajib mematuhi prokes dan tidak membuang sampah sembarangan.

“Kami minta wisatawan dapat mematuhi aturan itu, ” imbuhnya.