Digitalisasi Sekolah? Asyik Dong!

Teknologi Digital sering menimbulkan dampak negatif. Kamu mungkin termasuk yang sering ditegur ortu atau guru karena keranjingan main medsos atau game dengan gawaimu. Padahal kemajuan teknologi ini adalah berkah bagi kita untuk mendapatkan informasi seluas-luasnya. Termasuk dalam belajar.

Digitalisasi Sekolah? Asyik Dong!

 

LAKBAN – Teknologi Digital sering menimbulkan dampak negatif. Kamu mungkin termasuk yang sering ditegur ortu atau guru karena keranjingan main medsos atau game dengan gawaimu. Padahal kemajuan teknologi ini adalah berkah bagi kita untuk mendapatkan informasi seluas-luasnya. Termasuk dalam belajar.

Digitalisasi informasi adalah proses mengubah berbagai informasi, kabar, atau berita dari format analog menjadi format digital sehingga lebih mudah untuk diproduksi, disimpan, dikelola, dan didistribusikan. Informasi yang digitalisasi dapat disajikan dalam bentuk teks, angka, audio, visual. Kita bisa belajar dengan berbagai pilihan bentuk materi. Ada yang lebih suka baca dengan format pdf, ada yang suka audio book, ada juga yang suka penjelasan dalam bentuk video.  

Kita memang masuk ke fase baru dalam pertukaran informasi. Termasuk informasi menyangkut ilmu pengetahuan. Selama fase ini sistem pendidikan berkembang menyesuaikan diri ke arah yang lebih baik.  Siswa generasi millenial tidak dilahirkan untuk dibatasi oleh batas-batas pembelajaran sederhana. Rasa ingin tahu para siswa sangat luas dan tidak dapat dipenuhi dengan sistem pendidikan yang dirancang sebelumnya.

Jika sekolah terus mengajar dengan cara mengajar mereka kemarin, sekolah akan menjauhkan mereka dari hari esok mereka. Sistem pendidikan lama tidak memiliki kemampuan untuk bertahan pada abad ke-21.

Maka upaya Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan digitalisasi sekolah khususnya di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) patut didukung. Untuk tahun 2019 ini Pemerintah akan segera membagikan 1,7 komputer tablet kepada 36.000 sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pemberian sarana pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) kepada sekolah serta komputer tablet kepada siswa. Sarana pembelajaran TIK yang diberikan berupa PC, laptop, LCD, router, dan eksternal hard disk. Sekolah yang akan menerima sarana pembelajaran tersebut di Kabupaten Natuna sebanyak 38 unit sekolah, terdiri dari 25 SD, 9 SMP, 3 SMA, dan 1 SMK.

Sedangkan untuk komputer tablet akan diberikan kepada 1.142 siswa, terdiri dari 508 siswa SD, 303 siswa SMP, 228 siswa SMA, dan 103 siswa SMK. Komputer tablet tersebut telah dipasangkan aplikasi rumah belajar yang menyediakan delapan fitur utama, yakni sumber belajar, buku sekolah elektronik, bank soal, laboratorium maya, peta budaya, wahana jelajah angkasa, pengembangan keprofesian berkelanjutan, dan kelas maya

Mengingat letak geografis sekolah sasaran dan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, maka pemberian sarana pembelajaran TIK dan tablet akan diberikan kepada 18 sekolah dan 590 siswa. 20 sekolah dan 552 siswa yang terkendala faktor geografis dan cuaca akan tetap diberikan bantuan digitalisasi sekolah.

Piranti dan infrastruktur teknologi saja tentu tidak cukup. Kita harus optimal memanfaatkannya. Fase baru pembelajaran telah dimulai dan melibatkan berbagai teknik canggih seperti:

#1 Kursus online. Ingin belajar bahasa baru atau mungkin mendapatkan pelatihan dalam kursus tertentu, tetapi tidak punya waktu untuk menempuh jarak? Kursus online dikembangkan oleh para ahli yang memiliki kemampuan tak tertandingi dalam bidang spesifik mereka dan dapat memberi pengalaman belajar real-time dengan merancang kursus online mereka sendiri.

#2 Ujian online. Digitalisasi memberi jalan pada ujian online, membuat proses ujian nyaman bagi guru dan siswa.

#3 Buku teks digital. Juga lazim dengan nama-nama lain seperti e-textbooks dan e-text, buku teks digital menyediakan antarmuka interaktif di mana para siswa memiliki akses ke konten multimedia seperti video, presentasi interaktif, dan hyperlink.

#4 Animasi. Ini adalah pendekatan yang menarik di mana siswa belajar dengan cara yang lebih baik. Dengan menawarkan representasi visual dari topik, siswa memahami konsep dengan cara yang lebih dimengerti. Bahkan topik terberat dapat disajikan dengan cara yang disederhanakan dengan bantuan animasi.

Nah, era baru ini harus bisa kita manfaatkan untuk hal yang positip. Agar kita bisa menjadi yang terdepan dalam pendidikan dan kualitas SDM.