Di Balik Kisah-kasih di Hari Valentine.

Kasih Sayang bisa dirayakan setiap hari, setiap saat. kamu masih mau rayakan Hari Valentine kalau udah baca tulisan ini?

Di Balik Kisah-kasih di Hari Valentine.
ancient-origins.net

LAKEYBANGET.COM- Rasanya belum reda riuh dan serunya merayakan Pesta Tahun Baru  Masehi, masyarakat kembali bersiap menyambut hari valentine yang biasa dirayakan pada tanggal 14 Februari.

Terlebih mereka para pemuda remaja, sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara. Seringkali menjadikan Hari Valentine sebagai momentum untuk membuktikan rasa cintanya.

Berbagai macam cara untuk merayakan Hari Valentine. Mulai dari membawakan bunga, cokelat sampai makan malam romantis yang berhias lilin atau biasa disebut candle-light dinner.

Untuk siapa?

Tentunya hal tersebut ditujukan kepada orang-orang tersayang.

Lalu, apa sebenarnya HAri Valentine?

Banyak kisah yang mewarnai asal-usul Hari Valentine.

Dewasa ini, kita kerap mengartikan Hari Valentine itu sebagai hari 'kasih sayang'.

Namun, tidak banyak yang tau di balik hari yang sering kita elu-elukan sebagai hari untuk mengungkapkan kasih sayang ini sebenarnya memiliki latar belakang peristiwa yang ‘mengerikan’.

Konon, setiap tanggal 13-15 Februari, warga Romawi kuno merayakan Lupercalia. Semacam sebuah ritual yang terdengar sesat diwarnai adegan sadomasokis.

Upacara ini diyakini bisa membuat perempuan lebih subur. Upacara dimulai dengan pengorbanan dua ekor kambing jantan dan seekor anjing. Lalu, pria setengah telanjang berlarian di jalanan, mencambuk para gadis muda dengan tali berlumuran darah yang terbuat dari kulit kambing yang baru dikorbankan.

Puncak dari ritual ini dilakukan pada 15 Februari, di kaki Bukit Palatine, di samping gua -- yang diyakini menjadi tempat serigala betina menyusui Romulus and Remus -- pendiri kota Roma dalam mitologi Romawi.

Pada tahun 496, Paus Gelasius I melarang Lupercalia dan menyatakan 14 Februari sebagai Hari Santo Valentine. Sosok yang kisahnya juga masih menjadi kontroversi.

Kisah lain juga banyak diceritakan bahwa Hari Valentine  bermula dari perayaan kasih sayang di kota Roma pada abad ke-4 SM. Namun perayaan tersebut dilakukan untuk menghormati dewa mereka yang bernama Lupercus (Dewa Kesuburan).

Acara yang berbentuk upacara itu diselingi penarikan undian dalam rangka mencari pasangan. Setiap orang menuliskan namanya di sebuah kertas. Dengan menarik gulungan kertas yang bertuliskan nama, para gadis mendapatkan pasangan lantas mereka menikah untuk jangka waktu setahun.

Sesudah itu , mereka bisa ditinggalkan begitu saja, namun bagi yang memutuskan untuk terus melanjutkan pernikahan dapat melanjutkan rumah tangga dan tidak diperbolehkan untuk mengikuti peringatan kasih sayang tersebut. Dan bagi yang sudah diputuskan atau sendiri, nereka menuliskan namanya untuk dimasukkan ke kotak undian lagi pada upacara tahun berikutnya.

Setelah membaca beberapa kisah tersebut dapat kita tarik simpulan bahwa Hari Valentine sejatinya jauh dari kata kasih sayang. Hari Valentine  berasal dari upacara keagamaan Romawi Kuno yang penuh dengan paganisme, kekebasan, bahkan kekerasan seksual.  

Jadi, Valentines day itu 'love or lust' ?