Detik-detik Agus Harimurti Yudhoyono Berhenti Berkarier di Dunia Militer
MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Agus Harimurti Yudhoyono merupakan putra sulung dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Kristiani Herawati. Ia mengundurkan diri dari keprajuritan TNI AD yang dicintainya dan terpanggil secara nurani untuk pengabdian tulus pada warga Jakarta dengan mencalonkan diri pada Pemilihan Umum Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang.

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Agus Harimurti Yudhoyono merupakan putra sulung dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Kristiani Herawati. Ia mengundurkan diri dari keprajuritan TNI AD yang dicintainya dan terpanggil secara nurani untuk pengabdian tulus pada warga Jakarta dengan mencalonkan diri pada Pemilihan Umum Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang.
Putra Sulung mantan Presiden RI Keenam itu menceritakan detik-detik ia memutuskan untuk berhenti setelah berkarier di dunia militer selama kurang lebih 16 tahun. Menurutnya, penawaran maju menjadi calon gubernur itu datang pada tanggal 22 September 2016 saat ia masih berada di Darwin Australia.
Saat itulah ayahnya menghubungi dan mengatakan tiga partai politik yakni PPP, PKB, dan PAN, termasuk Demokrat sepakat bersatu mengusung Agus di Pilkada DKI.
"Dari kawan-kawan partai politik bersepakat mereka ingin bersatu dan mencalonkan kamu sebagai calon gubernur, saya terdiam ketika itu," kata Agus, dalam jumpa pers "di balik Keputusan Agus Yudhoyono", di Bistro Raffless Hills Cibubur, Depok, Jawa Barat, Senin (3/10).
Menurut Agus, saat itu sang ayah berpesan agar berpikir matang sebelum memutuskan. SBY juga menyampaikan konsekuensinya. Namun, meski memberikan masukan, SBY mengatakan Agus tidak punya banyak waktu untuk memikirkan.
"Tapi untungnya kita prajurit terbiasa menghadapi situasi yang genting, enggak banyak waktu mengambil keputusan. Dalam sempitnya waktu izinkan saya berpikir, dan saya tutup telepon," tutur Agus pada sang ayah.
Sebelumnya tak pernah terbayangkan, ungkap Agus, karena fokus terhadap latihan di Australia. Di saat itu juga dia melakukan salat istikharah, untuk mendapatkan petunjuk.
"Saya dapat quote tanpa sengaja buka laptop muncul quote dalam bahasa Inggris yang artinya sesuatu yang sangat berat untuk gagal dan kalah, tapi alangkah berat rasanya jika kita tidak pernah mencoba untuk sukses sama sekali," ujarnya
"Kemudian kedua enggak jauh dari itu muncul quote lagi, di tengah hutan saya temui dua jalan akhirnya saya milih jalan yang jarang dilalui orang lain, dan akhirnya itu membuat perbedaan dalam hidup saya. Saya coba mengaitkan pesan-pesan itu. Apakah saya menerima tantangan dengan konsekuensi bisa menang dan kalah," tambah Agus.
Setelah memikirkan dalam batin dan matang, Agus memutuskan mau maju di Pilkada. Hari itu juga ia kembali ke Tanah Air dan tiba 23 September 2016 dini hari. Kemudian ia juga ingin mendengar langsung dan bertatap muka dengan tokoh dan pimpinan parpol yang mau mengusungnya.
"Saya tiba di tanah air langsung menuju ke Cikeas, sudah ditunggu tokoh pimpinan partai dan orangtua tentunya," ucap dia.
Akhirnya, sambung Agus, dipilihlah saya untuk dicalonkan empat partai koalisi di Cikeas. Agus pun mengaku ayahnya juga kaget nama dirinya dipilih tiga partai politik lain. Sehingga ia menepis isu bahwa keputusannya mengakhiri karier di militer ke politik karena ayahnya.
"Itu adalah keputusan saya pribadi, beredar dugaan saya dipaksa, ditekan, bahkan lucunya sampai ada yang mengatakan Pak SBY tega sekali sama Ibu Ani nih, anaknya didorong masuk politik. Tentunya itu agak menyakitkan karena tidak ada orangtua mana pun yang ingin menjatuhkan menjurumuskan anaknya sendiri," tutup Agus.
AHMAD JAMALUDIN