Dampak Konflik Rusia-Ukraina, NATO Kirim Pasukan Khusus NRF

Dampak Konflik Rusia-Ukraina, NATO Kirim Pasukan Khusus NRF
Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg/Net.

MONITORDAY.COM - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg menyebut Rusia menciptakan sesuatu yang mengancam keamanan Eropa, termasuk di luar Ukraina. 

Oleh sebab itu, ia mengklaim NATO telah memperkuat benteng pertahanan untuk menghadapi ancaman tersebut dengan mengerahkan pasukan khusus, NATO Response Force (NRF), untuk melindungi negara anggota mereka.

"Ini masih situasi yang statis. Apa yang telah kita lihat adalah pasukan Ukraina bertempur dengan berani dan benar-benar mampu menimbulkan kerusakan pada pasukan Rusia yang menyerang," kata Stoltenberg sesudah pertemuan puncak para pemimpin NATO, seperti dikutip AFP, Sabtu (26/2).

Stoltenberg mengatakan, alasan invasi Rusia ke Ukraina yang saat ini sudah menuju ibu kota Kiev adalah untak 'mengubah' pemerintahan negara tersebut. Maka dari itu, Stoltenberg memutuskan untuk memberi bantuan pada Ukraina dengan pengiriman pasukan NRF.

Menurutnya, upaya yang dilakukan pihaknya bertujuan untuk meningkatkan pertahanan setelah sekutu yang dipelopori Amerika Serikat (AS) juga mengirimkan ribuan armada pasukan ke wilayah anggota NATO yang berada di timur.

Stoltenberg mengklaim NRF mempunyai lebih dari 100 jet yang beroperasi dalam status siaga tinggi di lebih dari 30 lokasi berbeda dari utara hingga Mediterania. Selain itu, NRF juga memiliki 120 kapal di lokasi-lokasi tersebut.

Kemudian, NRF juga disebut memiliki 40 ribu personel yang mencakup 8 ribu kontingen pasukan udara, laut, dan pasukan khusus dengan kesiapan tinggi yang dapat dikerahkan dalam beberapa hari.

Meski demikian, Stoltenberg tidak menjelaskan rincian lokasi pengiriman pasukan khusus tersebut. Menurutnya, keputusan ada di komandan militer tertinggi NATO.

"Kemarin, sekutu mengaktifkan rencana pertahanan kami. Sebagai hasilnya, kami mengerahkan elemen Pasukan Respons NATO (NRF) di darat, laut, dan udara untuk lebih memperkuat postur kami dan untuk merespons dengan cepat segala kemungkinan," tutur Stoltenberg.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, blok barat, terutama NATO dan AS, telah meninggalkan Ukraina di tengah bombardir serangan yang dilakukan Rusia.