Cegah Radikalisme dan Terorisme, PELNI dan BNPT Jalin Kerja Sama

MONITORDAY.COM - Dalam rangka pencegahan paham radikalisme dan terorisme, PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Penandatanganan dilaksanakan oleh Direktur Utama PT PELNI Tri Andayani dan Sekretaris Utama BNPT Mayjen TNI Dedi Sambowo, S.IP. serta disaksikan oleh Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar M.H di Kantor BNPT, Senin (28/3/2022).
Tri Andayani atau akrab disapa Anda, menyampaikan terima kasih kepada BNPT atas kolaborasi yang dijalankan ini untuk mencegah tindak pidana radikalisme dan terorisme di lingkungan PT PELNI.
“Saat ini PELNI memiliki kurang lebih 5.000 pegawai yang tersebar di darat dan laut. Untuk memastikan bahwa seluruh pegawai PELNI mendukung paham kebangsaan dan nilai-nilai Pancasila, hari ini kami memperkuat hubungan dengan pihak BNPT demi menutup ruang gerak atas paham radikal dan tindak terorisme di lingkungan PT PELNI,” ungkap Anda.
Perjanjian kerja sama “Sinergisitas Pencegahan Terorisme di Lingkungan PT PELNI” meliputi ruang lingkup pertukaran data dan/atau informasi dalam rangka pencegahan terorisme, pendampingan penyusunan pedoman internal terkait pencegahan terorisme, penyelenggaraan pelatihan terkait pencegahan terorisme, sosialisasi terkait pencegahan terorisme yang terdiri dari kontra radikalisasi dan perlindungan sarana dan prasarana, kerja sama penyelenggaraaan tanggung jawab sosial dan lingkungan sesuai dengan program kerja, serta kegiatan lainnya yang memungkinkan dilaksanakan dengan memanfaatkan potensi masing-masing pihak.
“Sebagai penyelenggara pelayanan publik kami memperhatikan isu-isu radikalisme dan terorisme di internal Perusahaan. Untuk ini tentunya kami membutuhkan pendampingan dan kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk BNPT, agar kami lebih waspada dalam mengantisipasi tindakan radikal dan terorisme,” jelas Anda.
Melalui jalinan kerja sama ini, PT PELNI berharap seluruh Insan PELNI mampu membentengi diri dan terbebas dari pengaruh buruk paham radikalisme dan terorisme, serta mampu meningkatkan semangat kesatuan dan persatuan untuk menjaga NKRI.
“PT PELNI sebagai aset bangsa harus terbebas dan bersih dari pemikiran eksklusif pihak-pihak tertentu untuk memanfaatkan segala sumber daya yang ada di PELNI untuk kepentingan kelompok, termasuk adanya paham radikalisme dan terorisme. Jika terjadi praktik-praktik yang mengarah pada radikalisme dan terorisme, manajemen akan menindak secara tegas pelaku tindak pidana tersebut,” pungkas Anda.
PELNI sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada bidang transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 76 pelabuhan serta melayani 1.058 ruas.
Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 44 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah 3TP di mana kapal perintis menyinggahi 285 pelabuhan dengan 3.695 ruas. PELNI juga mengoperasikan sebanyak 16 kapal Rede. Sedangkan pada pelayanan bisnis logistik, kini PELNI mengoperasikan 10 trayek tol laut serta 1 trayek khusus untuk angkutan ternak.